Pemain Persija Jakarta Jordi Amat mengikuti sesi latihan di kawasan Sawangan, Depok, Jawa Barat, Kamis (31/7/2025). Foto: Darryl Ramadhan/kumparanKetua Badan Tim Nasional, Sumardji, menilai, bukan suatu masalah kini banyaknya pemain naturalisasi Timnas Indonesia yang mentas di Super League.Sejumlah pemain naturalisasi Timnas hiasi Super League musim ini. Ada Jordi Amat bersama Persija, Jens Raven di Bali United, hingga Rafael Struick yang berseragam Dewa United.Sumardji menilai, tak ada hal yang salah terhadap itu. Bahkan, seharusnya keputusan mereka untuk bermain di sini harus didukung bukan justru dihujat. Sebab, di sini para pemain naturalisasi Timnas punya kepastian untuk miliki menit bermain lebih, dibanding saat berkarier di luar negeri."Tanggapan dan cibiran negatif terhadap pemain-pemain Timnas kita yang bermain di Super League menurut saya hal yang tidak benar dan tidak baik. Sepertinya apa yang disampaikan oleh beberapa pelatih, seperti coach Rahmad Darmawan, di mana lebih baik bermain di sini mendapatkan jam terbang, daripada di luar tidak dapat jam main," kata Sumardji kepada kumparan, Jumat (22/8).Pemain Persija Jakarta Jordi Amat mengikuti sesi latihan di kawasan Sawangan, Depok, Jawa Barat, Kamis (31/7/2025). Foto: Darryl Ramadhan/kumparan"Kita lihat Jordi Amar di Persija, selalu menjadi pilihan utama. Sementara, di musim lalu dia hanya bermain beberapa pertandingan. Artinya apa? Pelatih Persija percaya kepada Jordi, bahwa dia itu layak untuk bermain" tambahnya.Menurut Sumardji, menit bermain adalah hal vital bagi pesepak bola. Lantaran hal itu bisa memengaruhi atau meningkatkan performa pemain. Lagi pun menurutnya, keputusan pemain naturalisasi untuk bermain di Super League tepat, sebab kini kompetisi makin kompetitif."Kalau jam bermain itu banyak, otomatis performa pemain ini akan menjadi semakin bagus, daripada hanya jadi penghangat bangku cadangan. Jadi, bermain di Super League apa salahnya? Lagipula sekarang Super League kompetitif, jangan dipandang sebelah mata," tegasnya.