Cara Seru Godrej Edukasi Cegah DBD di Sekolah: Ajak Siswa Jadi Agen Perubahan

Wait 5 sec.

Godrej Melakukan Kampanye Edukasi DBD Bersama SDN Pondok Bambu 2, Kamis (21/08). Foto: DOK. GCPIMoms, siapa sih yang tidak ingin melihat anak-anak tumbuh sehat, ceria, dan bebas bermain tanpa khawatir terserang penyakit? Namun faktanya, hingga pertengahan 2025 ini, Direktur Penyakit Menular, Kemenkes RI, dr. Ina Agustina Isturini, M.K.M, mengatakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia sudah menembus 67.000 kasus. Angka ini menjadi pengingat bagi kita semua, bahwa DBD masih nyata mengancam terutama untuk anak usia sekolah. Menjawab tantangan tersebut, Godrej Consumer Products Indonesia (GCPI) melalui brand HIT menghadirkan kampanye edukasi “Merdeka dari DBD”. Program ini dirancang untuk membekali siswa Sekolah Dasar dengan pengetahuan dan kebiasaan hidup bersih sebagai benteng pencegahan DBD.“Kami sangat mengapresiasi inisiatif GCPI yang mengajarkan pencegahan DBD secara interaktif. Dengan melibatkan siswa SD, kita mencetak generasi yang peduli kesehatan lingkungan dan mampu menularkan kebiasaan hidup bersih ke keluarga serta masyarakat,” kata Riswan Desri, Plt. Kepala Seksi SD Sudin Pendidikan Wilayah 1 Kota Adm. Jakarta Timur, pada acara kampanye edukasi, Kamis (28/808). Edukasi Interaktif Bersama Super HITOKegiatan ini dikemas dengan cara yang menyenangkan. Anak-anak diajak belajar melalui tokoh Super HITO. Pahlawan pembasmi nyamuk yang mengajarkan siklus hidup nyamuk. Mulai dari habitat berkembangbiaknya, hingga langkah 3M Plus (menguras, menutup, mendaur ulang dan menggunakan obat nyamuk) untuk mencegah penyebaran DBD.Enam Siswa SDN Pondok Bambu 2 Terpilih Menjadi Sabahat HITO, Kamis (21/8). Foto: DOK. GCPIAda juga peran khusus bagi Sahabat Super HITO, yaitu siswa kelas 5 dan 6, yang sudah mendapat edukasi atau aktif sebagai dokcil (dokter kecil) dan jumantik (Juru Pemantau Jentik) di sekolah. Mereka menjadi agen perubahan yang menularkan kebiasaan hidup bersih, tidak hanya ke teman-temannya, tapi juga ke keluarga di rumah.Tahun ini, edukasi diikuti oleh 500 siswa dan 25 relawan, dengan target menjangkau 50.000 siswa di seluruh Indonesia pada tahun 2027. Hingga kini, lebih dari 20.000 siswa sudah mendapatkan edukasi lewat program ini.Program ini didukung oleh Kemenkes RI, Dinas Pendidikan DKI Jakarta, dan Puskesmas setempat. Dukungan ini menunjukkan bahwa pencegahan DBD adalah gerakan bersama. Corporate Communication & Sustainability Head, GCPI, Wahyu Radita, mengatakan peringatan HUT RI ke-80 dan hari nyamuk sedunia menjadi momentum yang pas untuk melakukan kampanye edukasi DBD di SDN Pondok Bambu 02.“Momentum Hari Kemerdekaan mengingatkan kita bahwa perjuangan tidak hanya di medan perang, tetapi juga melawan ancaman kesehatan. Dengan edukasi yang tepat, kita membekali generasi muda untuk menjadi pahlawan di lingkungannya, melindungi diri, keluarga, dan bangsa dari DBD,” tutup Wahyu Radita, Corporate Communication & Sustainability Head, GCPI pada acara kampanye edukasi, Kamis (21/08).