Wamenlu RI: OKI Harus Satukan Kekuatan Hentikan Aneksasi Gaza

Wait 5 sec.

Pernyataan tersebut disampaikan Wamenlu Anis pada Konferensi Tingkat Menteri Luar Biasa (KTM-LB) Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Jeddah, Arab Saudi pada Senin (25/8) waktu setempat.“OKI perlu mengerahkan seluruh kekuatan dan sumber daya untuk menolak dan menghentikan rencana pendudukan penuh Zionis Israel atas Gaza serta perluasan permukiman di Tepi Barat,” katanya melalui pernyataannya yang diterima di Jakarta, Selasa (26/8).Wamenlu menekankan bahwa visi "Zionis Israel Raya" dan upaya Zionis Israel mewujudkan pendudukan penuh atas Gaza merupakan ancaman eksistensial bagi keberlangsungan hidup dan eksistensi seluruh negara di kawasan.Untuk itu, ujar Anis, diperlukan persatuan dan mekanisme kolektif untuk menjaga kelangsungan negara-negara anggota OKI. “Seberapa pun lamanya waktu yang dibutuhkan dan sebanyak apa pun pengorbanan yang harus dijalani, Palestina akan senantiasa menjadi jantung yang berdenyut bagi umat ini,” ujarnya.Ia mendorong OKI untuk bekerja sama dengan seluruh lembaga internasional guna segera mengakhiri perang dan menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Gaza melalui semua jalur yang tersedia.Konferensi OKI kali ini diselenggarakan untuk menyikapi rencana Zionis Israel melakukan pendudukan permanen dalam skala besar di Palestina dan aneksasi Gaza. Pertemuan ini semakin mendesak setelah PBB menyatakan bahwa Gaza telah mencapai tingkat kelaparan total.“Tidak ada yang lebih buruk daripada menjadikan kelaparan sebagai senjata perang dan genosida terhadap saudara-saudara kita di Gaza,” kecam Anis.Seiring adanya pergeseran opini secara global yang mulai mengangkat narasi Palestina di publik, Wamenlu turut meminta OKI memanfaatkan momentum ini guna meyakinkan negara-negara untuk mengakui kemerdekaan Palestina, termasuk mendesak Dewan Keamanan PBB menggelar sidang khusus demi mengakhiri pendudukan Israel atas Gaza dan seluruh Palestina.Adapun pertemuan OKI di Jeddah tersebut dihadiri oleh 43 negara dari total 57 anggota. Sebanyak 21 negara diwakili oleh menteri luar negeri, termasuk Palestina.Pertemuan berhasil mengadopsi resolusi yang dengan keras menegaskan sikap OKI, di antaranya, menolak rencana pendudukan Gaza oleh Zionis Israel, menuntut pembukaan blokade atas bantuan kemanusiaan, dan mendorong negara-negara serta PBB bergerak untuk menghentikan tindakan Zionis Israel.[IT/r]