Ilustrasi masa pubertas (Pinterest/NewsMAG)YOGYAKARTA - Masa pubertas menjadi salah satu fase penting dalam kehidupan seseorang. Di fase ini, tubuh, emosi, dan pola pikir mengalami banyak perubahan. Periode ini biasanya dialami oleh remaja di usia 10 hingga 16 tahun, meskipun setiap orang bisa berbeda.Bagi sebagian orang, masa pubertas bisa terasa membingungkan karena adanya perubahan fisik dan psikis yang cukup drastis. Oleh sebab itu, diperlukan pemahaman dan sikap yang tepat agar masa ini bisa dilewati dengan baik.Pubertas bukan hanya soal pertumbuhan tubuh, tetapi juga soal bagaimana seseorang mulai membentuk identitas dirinya. Remaja biasanya mulai lebih banyak mempertanyakan tentang jati diri, penampilan, hingga peran mereka di lingkungan sosial. Jika tidak disikapi dengan benar, masa pubertas dapat menimbulkan rasa rendah diri, konflik dengan orang sekitar, bahkan masalah kesehatan mental.Karena itulah penting adanya dukungan dari keluarga, teman, maupun lingkungan sekitar. Berikut akan dibahas beberapa cara menyikapi masa pubertas.Cara Menyikapi Masa PubertasSeperti di sebutkan di atas, diperlukan pemahaman yang tepat terkait masa pubertas sehingga bisa dilalui bukan sebagai masa penuh kebingungan, tetapi sebagai proses alami menuju kedewasaan. Berikut tujuh cara menyikapi masa pubertas yang diharapkan bisa menjadi panduan, baik bagi remaja itu sendiri maupun orangtua atau pendamping yang mendukung mereka.Menerima Perubahan FisikSalah satu ciri utama pubertas adalah perubahan fisik. Perubahan ini seringkali membuat remaja merasa tidak nyaman atau kurang percaya diri. Namun, penting untuk menyadari bahwa perubahan tersebut merupakan hal alami yang dialami oleh semua orang.Menerima perubahan fisik dengan lapang dada akan membantu remaja merasa lebih tenang. Orangtua juga berperan penting dalam memberikan pemahaman bahwa setiap tubuh berkembang dengan cara yang berbeda. Dengan demikian, remaja dapat tumbuh lebih percaya diri dan menghargai proses perubahan yang terjadi pada dirinya.2. Menjaga Pola Hidup SehatPubertas juga menjadi waktu yang tepat untuk mulai membiasakan pola hidup sehat. Nutrisi yang baik, tidur cukup, dan olahraga teratur sangat diperlukan untuk mendukung pertumbuhan tubuh yang optimal. Jika remaja terbiasa menjaga pola hidup sehat sejak dini, manfaatnya akan terasa hingga dewasa.Selain itu, gaya hidup sehat juga membantu mengurangi masalah pubertas seperti jerawat, kelelahan, atau mood swing. Remaja yang terbiasa makan makanan bergizi dan beraktivitas fisik secara teratur biasanya lebih bugar, bersemangat, dan memiliki kesehatan mental yang lebih stabil.3. Mengelola Emosi dengan BaikMasa pubertas seringkali disertai dengan emosi yang naik turun. Hal ini wajar karena adanya perubahan hormon dalam tubuh. Namun, remaja perlu belajar mengendalikan emosi agar tidak mudah tersinggung, marah, atau merasa sedih berlebihan. Belajar mengenali perasaan diri sendiri adalah langkah awal yang baik.Mengelola emosi bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti menyalurkannya lewat aktivitas positif, menulis jurnal, atau berbicara dengan orang yang dipercaya. Dengan begitu, remaja tidak hanya lebih tenang menghadapi perubahan, tetapi juga dapat membangun hubungan yang sehat dengan orang lain.4. Menjalin Komunikasi Terbuka dengan OrangtuaKomunikasi dengan orangtua menjadi salah satu kunci penting dalam menyikapi pubertas. Remaja sering merasa malu atau enggan berbicara tentang perubahan yang mereka alami. Padahal, berbagi cerita dengan orangtua bisa memberikan rasa aman sekaligus solusi atas masalah yang dihadapi.Orangtua pun perlu membuka ruang diskusi tanpa menghakimi. Dengan komunikasi yang terbuka, remaja tidak akan merasa sendirian. Mereka akan tahu bahwa ada tempat yang aman untuk bercerita, bertanya, dan meminta dukungan ketika menghadapi kesulitan.5. Menjaga Pergaulan yang SehatLingkungan pertemanan memiliki pengaruh besar di masa pubertas. Remaja cenderung ingin diterima oleh kelompoknya sehingga mudah terpengaruh. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk memilih teman yang memberikan dampak positif. Pergaulan yang sehat akan membuat remaja lebih semangat, percaya diri, dan berkembang ke arah yang lebih baik.Sebaliknya, pergaulan yang salah dapat membawa remaja ke hal-hal negatif, seperti penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas, atau tindakan berisiko lainnya. Dengan menjaga pergaulan yang sehat, remaja akan lebih terlindungi dan memiliki teman yang benar-benar mendukung pertumbuhan dirinya.6. Fokus pada Minat dan BakatMasa pubertas juga merupakan saat yang baik untuk menggali minat dan bakat. Setiap remaja memiliki potensi yang berbeda, dan menemukan hal yang disukai dapat membantu mereka melewati masa pubertas dengan lebih positif. Kegiatan seperti olahraga, seni, menulis, atau organisasi bisa menjadi wadah untuk mengembangkan diri.Dengan fokus pada minat dan bakat, remaja tidak hanya mengisi waktu dengan kegiatan bermanfaat, tetapi juga membangun rasa percaya diri. Mereka belajar untuk menghargai kemampuan diri sendiri sekaligus membuka peluang untuk masa depan yang lebih cerah.7. Mencari Informasi yang TepatDi era digital, informasi tentang pubertas sangat mudah ditemukan. Namun, tidak semua informasi itu benar atau sesuai. Oleh karena itu, penting bagi remaja untuk mencari informasi dari sumber yang terpercaya, misalnya buku kesehatan, konselor sekolah, atau tenaga medis. Informasi yang benar akan membantu remaja memahami perubahan tubuh dan pikiran mereka.Selain itu, memiliki pengetahuan yang tepat juga melindungi remaja dari mitos atau kesalahpahaman yang bisa menimbulkan kecemasan. Dengan wawasan yang luas, remaja akan lebih siap menghadapi setiap perubahan dan bisa membuat keputusan yang bijak.