Militer Ukraina/FOTO via Instagram @uaf_general_staffJAKARTA — Estonia siap berpartisipasi dalam operasi penjaga perdamaian di Ukraina dengan kekuatan hingga satu batalion. Tapi hingga saat ini belum ada keputusan resmi pengerahan pasukan perdamaian di tengah upaya kesepakatan perdamaian.Hal ini disampaikan Perdana Menteri Estonia, Kristen Michal, dalam konferensi pers bersama mitranya dari Finlandia di Tallinn pada Jumat, 22 Agustus.Tapi Michal tidak menyebutkan berapa banyak pasukan yang akan dikerahkan.Sekutu NATO dan Ukraina bekerja sama untuk memastikan jaminan keamanan bagi Ukraina berada pada tingkat yang kuat sehingga Rusia tidak akan pernah mencoba menyerang lagi.Dilansir Reuters, Sekjen NATO Mark Rutte menyebut Eropa dan Amerika Serikat akan terlibat dalam menyiapkan pasukan perdamaian.Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer keduanya telah berbicara mendukung pengerahan pasukan dalam penyelesaian pascaperang sebagai bagian dari koalisi Ukraina yang bersedia.Sementara Kanselir Jerman Friedrich Merz juga mengisyaratkan keterbukaan terhadap partisipasi Jerman.Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan Rusia akan melakukan segala upaya untuk mencegah pertemuan antara dirinya dan Vladimir Putin. Bagi Zelenskyy, Putin penakut karena tak siap bertemu dengan dirinya.Zelenskyy mendesak sekutu Ukraina untuk menjatuhkan sanksi baru kepada Moskow jika tidak menunjukkan niat pada perdamaian.Berbicara dalam konferensi pers bersama dengan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte di Kyiv, Zelenskyy mengatakan mereka sudah membahas jaminan keamanan bagi Ukraina dari negara-negara lain.Presiden Ukraina mengatakan jaminan tersebut seharusnya serupa dengan Pasal 5 NATO, yang menganggap serangan terhadap satu anggota aliansi sebagai serangan terhadap semua anggota."Ini adalah awal dari sebuah upaya besar, dan ini tidak mudah, karena jaminan tersebut mencakup apa yang dapat diberikan mitra kami kepada Ukraina, serta seperti apa seharusnya tentara Ukraina, dan di mana kami dapat menemukan peluang bagi tentara untuk mempertahankan kekuatannya," kata Zelenskyy dilansir Reuters, Jumat, 22 Agustus..Dia juga meminta sekutu negaranya untuk menekan Rusia agar "setidaknya berada dalam posisi yang minimal produktif".Zelenskyy telah berulang kali meminta Putin untuk bertemu dengannya. Sementara Presiden AS Donald Trump mengatakan presiden Rusia menyetujui pertemuan semacam itu melalui panggilan telepon dengannya saat kunjungan para pemimpin Eropa ke Washington."Rusia melakukan segala yang mereka bisa untuk mencegah pertemuan itu terjadi," kata Zelenskyy.“Tidak seperti Rusia, Ukraina tidak takut bertemu dengan para pemimpin,” ujarnya.