● Gen Z menyukai berita singkat, visual, dan menghibur, membuat Folkative, USS Feeds, dan Cretivox makin populer.● Media alternatif unggul dalam aspek hiburan, kenyamanan, dan relevansi. Media berita lebih dipercaya soal akurasi dan kedalaman informasi.● Penelitian menunjukkan Gen Z tidak menolak berita serius, tetapi menuntut kemasan yang lebih ringan, relevan, dan menarik.Rutinitas mengakses media sosial membuat Gen Z terbiasa mengonsumsi berita dalam format singkat dan kaya visual, bukan artikel panjang. Tak heran, Instagram kini menjadi salah satu sumber utama informasi bagi anak muda. Laporan We Are Social 2024 mencatat 85,3% pengguna internet Indonesia yang berusia 16–64 tahun aktif di platform ini. Ini memberi keuntungan bagi media alternatif seperti Folkative, USS Feeds, dan Cretivox, yang fleksibel dan cepat beradaptasi dengan selera audiens muda.Penelitian saya terhadap 100 mahasiswa Jabodetabek pada Desember 2024 (belum dipublikasikan) menunjukkan akun Instagram Folkative, USS Feeds, dan Cretivox lebih memuaskan Gen Z dalam aspek hiburan dan kenyamanan. Sementara akun Instagram Detik.com, IDN Times, dan Kompas.com dianggap unggul dalam informasi. Folkative, USS Feeds, dan Cretivox masing-masing memperoleh tingkat kepuasan rata-rata di atas 70%. Dalam aspek kenyamanan, sekitar 72–74% responden merasa puas atau sangat puas saat mengakses konten dari ketiga akun tersebut. Sementara itu, dalam aspek hiburan, tingkat kepuasan mencapai 78–79%. Persentase ini melampaui media berita seperti Detikcom, IDN Times, dan Kompascom. Untuk aspek kenyamanan, rata-rata hanya berada di kisaran 70–74%, sedangkan dalam aspek hiburan lebih rendah lagi, yakni sekitar 69–73%.Data prariset penelitian kami juga menunjukkan bahwa sebanyak 75,53% mengikuti akun Folkative, USS Feeds, dan Cretivox, sedangkan hanya 24,47% mengikuti akun Detik.com, IDN Times, dan Kompas.com. Bahkan, hampir setengah (48,53%) menilai akurasi Folkative, USS Feeds, dan Cretivox setara dengan media berita.Ini menunjukkan strategi memadukan berita atau informasi dengan unsur hiburan (infotainment) di Instagram atau TikTok terbukti lebih mudah menarik perhatian audiens muda, terutama Gen Z. Gen Z peduli relevansiBerbeda dengan media berita yang membangun komunitas pembacanya di situs web, Folkative, USS Feeds, dan Cretivox menyajikan konten langsung di feed, sehingga informasi dapat dikonsumsi tanpa meninggalkan aplikasi.Formatnya kontennya juga ringkas, yakni tipografi singkat, infografis, atau video kurang dari satu menit.Informasi di Instagram sebaiknya memang dibuat singkat dengan asumsi bahwa pembaca sudah tahu konteksnya, sehingga penjelasannya tidak perlu mendetail. Cara ini membuat konten menjadi ringkas tetapi tetap memancing rasa ingin tahu dan komentar dari publik. Dalam aspek identitas pribadi, Folkative, USS Feeds, dan Cretivox menunjukkan kepuasan yang sedikit lebih tinggi dibanding media berita. Ketiga media alternatif tersebut mencatat rata-rata kepuasan sekitar 66–68%, sedangkan media berita seperti @detikcom, @idntimes, dan @kompascom hanya berada di kisaran 62–64%.Keunggulan ini menunjukkan konten di Folkative, USS Feeds, dan Cretivox dibandingkan media berita karena kontennya dianggap lebih “mewakili” citra diri dan relevan dengan Gen Z. Unggahan mereka biasanya berfokus pada topik yang sedang tren di kalangan anak muda. Saya melakukan wawancara dengan lima informan untuk memperdalam hasil survei.Dari wawancara tersebut, informan 1 menilai, “Media-media ini lebih mudah untuk menjangkau kalangan Gen-Z, dan bisa dibilang mereka punya keunikan yang disukai oleh Gen-Z, misalnya kayak beberapa berita atau headline yang menarik, berita yang sedang viral dan penjelasan yang mudah dan singkat.”Mayoritas informan juga sepakat bahwa ketiga media ini merepresentasikan diri mereka.“Menurut saya, sangat mewakilkan citra Gen Z, karena desainnya menarik membuat generasi muda dengan gampang memilihnya, lalu penulisan narasinya lebih santai dan narasinya tidak terlalu panjang,” ujar informan 3.Namun, relevansi ini kadang dipertanyakan karena kontennya terlalu singkat dan membutuhkan validasi dari sumber lain. Menurut kelima informan, Folkative, USS Feeds, dan Cretivox sangat fokus pada topik-topik yang sedang tren.“Ya, sering kali konten yang diunggah mengikuti topik hangat di TikTok, X, atau platform lain. Meski temanya beragam—politik, ekonomi, hingga hiburan—traffic utamanya tetap Gen Z,” kata informan 4. Gaji tak kunjung naik. Promosi mesti pindah perusahaan. Skripsi belum juga ACC. Diet ketat, berat badan tak turun juga. Lingkungan kerja toxic, bosnya narsistik. Gaji bulan ini mesti dibagi untuk orang tua dan anak. Mau sustainable living, ongkosnya mahal. Notifikasi kantor berdenting hingga tengah malam. Generasi Zilenials hidup di tengah disrupsi teknologi, persaingan ketat, dan kerusakan lingkungan. Simak ‘Lika Liku Zilenial’ mengupas tuntas permasalahanmu berdasar riset dan saran pakar.Media berita seperti Detik.com, IDN Times, dan Kompas.com sebenarnya juga telah mengikuti logika Instagram, yakni visual kuat, interaktif, dan emosional, tetapi menjaga kredibilitas. Mereka berupaya mengadopsi social journalism dengan menggabungkan informasi faktual dengan narasi visual yang relevan bagi komunitas.Namun, media berita hanya mengungguli Folkative, USS Feeds, dan Cretivox dalam aspek informasi. Rata-rata kepuasan pengguna terhadap media berita seperti @detikcom, @idntimes, dan @kompascom berada di kisaran 75–76%, sedikit lebih tinggi dibandingkan media alternatif (73–75%).Temuan ini menunjukkan, ketika Gen Z membutuhkan informasi yang dianggap akurat, lengkap, dan dapat dipercaya, mereka cenderung beralih ke akun berita seperti Detik.com, IDN Times, atau Kompas.com.Perlu lebih interaktifDalam aspek interaksi sosial, kedua jenis media sama-sama mencatat skor yang relatif rendah. Tingkat kepuasan pengguna pada Folkative, USS Feeds, dan Cretivox berada di kisaran 64–66%. Kepuasan pengguna terhadap media berita seperti @detikcom, @idntimes, dan @kompascom sedikit lebih rendah, yakni sekitar 61–62%.Rendahnya skor ini menandakan bahwa pengguna lebih banyak berperan sebagai konsumen pasif. Kedua jenis media tersebut belum memanfaatkan potensi mereka untuk membangun komunitas atau percakapan interaktif.Bagi media berita mapan, tren ini memunculkan dilema. Mereka memiliki reputasi sebagai penyedia informasi kredibel, tetapi menghadapi audiens yang menginginkan berita cepat, ringan, visual, relevan, dan menghibur.Hambatan utamanya adalah struktur editorial, yakni proses verifikasi yang ketat membuat media berita bergerak lebih lambat dibanding media yang dapat langsung mengunggah konten ringkas begitu peristiwa terjadi.Serius tapi menarikPenelitian kami menunjukkan bahwa Gen Z tidak menolak berita serius, mereka hanya menolak cara lama dalam menyajikannya.Folkative, USS Feeds, dan Cretivox membuktikan bahwa kemasan bisa menentukan konsumsi berita. Gen Z menginginkan informasi yang akurat, tetapi juga ingin menikmatinya layaknya menonton video singkat atau melihat infografis.Karena itu, media berita perlu menyesuaikan bukan hanya kemasan, tetapi juga topik pemberitaan agar lebih relevan dengan minat Gen Z.Jika media berita dapat mempertahankan akurasi dan kredibilitas sambil memperluas cakupan topik yang relevan bagi Gen Z, mereka berpeluang merebut kembali perhatian audiens muda.Jika tidak, media alternatif seperti Folkative akan terus memperkuat posisinya sebagai sumber informasi generasi mendatang.Artikel ini dituliskan berdasarkan penelitian yang juga melibatkan Hanifa Khayla Putri, mahasiswa di Universitas Pembangunan Jaya, Banten. Tim penulis mengucapkan terima kasih atas kontribusi yang diberikan.Ratna Puspita tidak bekerja, menjadi konsultan, memiliki saham, atau menerima dana dari perusahaan atau organisasi mana pun yang akan mengambil untung dari artikel ini, dan telah mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki afiliasi selain yang telah disebut di atas.