Rusia dan Ukraina Kembali Melakukan Pertukaran Tawanan Perang dengan Mediasi UEA

Wait 5 sec.

Pemulangan tawanan perang Rusia. (Sumber/Kementerian Pertahanan Rusia)JAKARTA - Rusia dan Ukraina bertukar 146 tawanan perang dari masing-masing pihak pada Hari Minggu setelah mediasi oleh Uni Emirat Arab (UEA), ungkap Kementerian Pertahanan Rusia dan Presiden Ukraina."Pada 24 Agustus tahun ini, 146 prajurit Rusia telah dipulangkan dari wilayah yang dikuasai rezim Kyiv. Sebagai imbalannya, 146 tawanan perang tentara Ukraina telah dipindahkan. Selain itu, delapan warga negara Federasi Rusia, penduduk Wilayah Kursk yang ditahan secara ilegal oleh rezim Kiev, telah dipulangkan dan akan dipulangkan," bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia, dikutip dari TASS 25 Agustus.Kementerian Rusia mengatakan semua warga Rusia yang dibebaskan berada di Belarus untuk menerima bantuan psikologis dan medis, dikutip dari Reuters.Semua prajurit Rusia akan dipulangkan ke Rusia, di mana mereka akan menjalani perawatan dan rehabilitasi di institusi medis Kementerian Pertahanan, menurut kementerian.Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, melalui aplikasi perpesanan Telegram, mengumumkan pertukaran telah terjadi, tetapi tidak memberikan angka pasti.Pemulangan tawanan perang Ukraina. (Twitter/@ZelenskyyUa)Presiden mengunggah foto-foto para tawanan perang yang tersenyum, mengatakan sebagian besar dari mereka telah ditawan sejak 2022, ketika Rusia menginvasi negara tetangganya yang lebih kecil. Ia mengatakan, seorang jurnalis yang ditawan sebulan setelah invasi termasuk di antara mereka yang dibebaskan.Presiden Zelensky berterima kasih kepada Uni Emirat Arab atas perannya dalam memediasi pertukaran tersebut."Pertukaran terus berlanjut. Mungkin itu dimungkinkan karena tentara kita, yang meningkatkan dana pertukaran untuk Ukraina," tulis presiden, merujuk pada penangkapan prajurit Rusia.Militer Ukraina mengeluarkan pernyataan yang mengonfirmasi total 146 tahanan dari masing-masing pihak telah ditukar.Sementara itu, Vladimir Medinsky, yang telah memimpin delegasi Rusia dalam tiga putaran perundingan mengenai penyelesaian di Turki sejak Mei, mengatakan Ukraina lambat dalam memulangkan warga sipil ke Kursk.Ia mengatakan lebih dari 20 penduduk sedang menunggu untuk pulang."Tiga bulan telah berlalu dan penduduk wilayah Kursk tidak dipulangkan, tetapi ditukar dalam kelompok-kelompok kecil dengan beberapa orang yang dibutuhkan oleh Ukraina," tulisnya di Telegram."Rusia terlibat dalam tawar-menawar yang sulit untuk memulangkan warga sipil," tambahnya.