FBI Geledah Rumah Kritikus Donald Trump

Wait 5 sec.

Agen FBI terlihat di luar rumah mantan penasihat keamanan nasional Donald Trump, John Bolton, setelah FBI melakukan penggeledahan yang diizinkan pengadilan di rumahnya pada 22 Agustus 2025 di Bethesda, Maryland. Foto: SAUL LOEB / AFPAgen FBI menggeledah rumah John Bolton pada Jumat (22/8) waktu setempat. Bolton adalah eks orang dekat Trump yang kini berubah menjadi kritikus tajam sang presiden.Keterangan berbagai sumber penggeledahan itu terkait penyelidikan kasus yang terkait keamanan nasional di Amerika Serikat (AS).Sumber lain menambahkan, fokus penyelidikan dugaan penyebaran informasi rahasia oleh Bolton.Agen FBI menyita barang-barang dari rumah mantan penasihat keamanan nasional Donald Trump, John Bolton, saat FBI melakukan penggeledahan yang diizinkan pengadilan di rumahnya pada 22 Agustus 2025 di Bethesda, Maryland. Foto: SAUL LOEB / AFPKantor juru bicara FBI telah mengkonfirmasi penggeledahan yang dilakukan di rumah Bolton di Bethesda, Maryland. Terdapat pula aktivitas investigasi di kantor Bolton di Washington DC pada waktu sama.Bolton, yang pernah menjabat Dubes AS untuk PBB pada periode satu pemerintahan Trump, belum memberikan respons atas penggeledahan itu.Ia menyebut, tidak mengetahui adanya aktivitas penggeledahan di rumahnya. Bolton menambahkan akan memeriksa laporan penggeledahan tersebut.Adapun Trump tidak banyak berkomentar terkait penggeledahan kritikusnya yang pernah menjabat sebagai Penasihat Keamanan Gedung Putih. Trump malah mengejek Bolton."Tidak, saya tidak tahu tentang itu. Saya melihatnya di televisi pagi ini. Saya bukan penggemar John Bolton. Dia benar-benar orang yang rendahan,” ucap Trump seperti dikutip dari Reuters."Dia bisa jadi orang yang sangat tidak patriotik. Kita akan mencari tahu,” sambung Trump.KritikusMantan penasihat keamanan nasional Donald Trump, John Bolton, melambaikan tangan saat tiba di rumahnya, setelah FBI melakukan penggeledahan yang diizinkan pengadilan di rumahnya pada 22 Agustus 2025 di Bethesda, Maryland. Foto: SAUL LOEB / AFPSebelum penggeledahan, Bolton menyebut Trump tidak pantas menjabat sebagai Presiden.Sebenarnya penyelidikan terhadap Bolton dimulai sejak periode pertama kekuasaan Trump pada 2017 sampai 2021. Penyelidikan dilakukan atas tuduhan-tuduhan yang tertulis pada buku terbitan 2020 hasil karya Bolton: “The Room Where It Happened: A White House Memoir,Buku tersebut berisi gambaran pemerintahan di AS semasa periode pertama kekuasaan Trump. Buku The Room Where It Happened: A White House Memoir, juga mengkritik tajam Trump.Pada 2020, seorang hakim di AS menolak perintah pemerintah membatalkan penerbitan buku karya Bolton. Bahkan pada 2021, di bawah pemerintahan Joe Biden, penyelidikan terhadap kasus Bolton sempat dihentikan.Dalam satu kesempatan, Bolton membantah berbagai tuduhan yang dialamatkan padanya. Dia malah balik menyerang dan menyebut Gedung Putih berupaya memblokir laporan-laporan kritis.Setelah Trump balik menjabat pada 2025 ini, Bolton malah makin getol mengkritik Trump. Terbaru dia mengomentari pertemuan Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska pada pekan lalu.Bolton mengatakan negosiasi itu dimenangi Putin. Tak ada kesepakatan gencatan soal Ukraina dalam perundingan Trump dan Putin.Ia lalu menyebut Trump kelelahan mengurusi masalah perang di Ukraina. Apalagi tak ada kemajuan berarti atas perang dua negara pecahan Uni Soviet itu.