ILUSTRASI UNSPLASH/The Now TimeJAKARTA - Inggris memperingatkan waktu hampir habis untuk mencapai kesepakatan diplomatik dengan Iran terkait program nuklirnya, sementara pembicaraan dengan mitra Eropa dan Amerika Serikat masih berlangsung.Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy mengatakan Inggris tetap berkomitmen pada jalur diplomasi, namun siap menjatuhkan sanksi jika tidak ada kemajuan yang dicapai. Dalam unggahan di media sosial X, Lammy mengatakan ia telah berbicara melalui telepon dengan Menteri Luar Negeri Iran, Seyed Abbas Araghchi, serta para mitra Eropa, untuk menegaskan kembali kekhawatiran tentang program nuklir Iran.“Kami berkomitmen pada diplomasi, tetapi waktunya singkat. Kami telah menawarkan solusi diplomatik kepada Iran dengan perpanjangan keringanan sanksi. Tanpa kesepakatan yang berkelanjutan dan dapat diverifikasi, hal ini akan berakhir,” katanya dilansir ANTARA dari Anadolu, Sabtu, 23 Agustus.Inggris, Prancis, dan Jerman—pihak Eropa dalam kesepakatan nuklir 2015—serta Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Kaja Kallas, juga telah melakukan panggilan telepon dengan Araghchi pada awal pekan ini.Diskusi berfokus pada mekanisme yang disebut snapback, yang memungkinkan sanksi PBB terhadap Teheran diberlakukan kembali jika dinilai melanggar kesepakatan.Menurut kantor berita resmi Iran, IRNA, panggilan tersebut juga membahas posisi Teheran terhadap mekanisme snapback dan tanggung jawab negara-negara Eropa terkait hal tersebut.Araghchi berpendapat kekuatan Eropa telah gagal memenuhi komitmen mereka berdasarkan perjanjian 2015, dan oleh karena itu mereka tidak memiliki dasar hukum dan moral untuk mengaktifkan mekanisme tersebut.Iran dan enam negara—Amerika Serikat, Inggris, Prancis, China, Rusia, dan Jerman—menandatangani kesepakatan penting pada Juli 2015. Kesepakatan tersebut menawarkan keringanan sanksi sebagai imbalan atas pembatasan aktivitas nuklir Iran.Namun pada 2018, AS secara sepihak menarik diri dari perjanjian di bawah Presiden Donald Trump dan kembali memberlakukan sanksi terhadap Teheran. Setahun kemudian, Iran mulai mengurangi komitmennya, termasuk meningkatkan pengayaan uranium, setelah menuduh negara-negara Eropa gagal memitigasi dampak tindakan AS.Negara-negara Eropa yang dikenal sebagai E3, sejak itu mengancam akan mengaktifkan mekanisme snapback untuk memberlakukan kembali sanksi PBB, kecuali jika Iran mematuhi kesepakatan. Batas waktu untuk melakukannya jatuh pada 18 Oktober.Adapun pada bulan lalu, wakil menteri luar negeri dari Iran, Inggris, Prancis, dan Jerman bertemu di Istanbul dan sepakat untuk melanjutkan pembicaraan.Teheran telah memperingatkan jika sanksi PBB diberlakukan kembali, mereka mungkin mempertimbangkan kembali keanggotaannya dalam Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT), yang telah diikuti sejak tahun 1970.