foto: Pemerintah AS ambil saham Intel (foto: dok. Intel)JAKARTA – Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi rencana pemerintah AS yang ingin mengambil saham di perusahaan Intel. Keputusan ini akan mengubah sistem pendanaan CHIPS.Kesepakatan pengambilan saham ini terjalin setelah CEO Intel Lip-Bu Tan bertemu dengan Presiden Trump beberapa waktu lalu. Pertemuan ini juga dilakukan karena Trump mendesak Tan untuk mundur dari posisinya di Intel."Dia datang dengan keinginan untuk mempertahankan jabatannya, tetapi akhirnya memberi kita 10 miliar dolar (Rp162 triliun) untuk Amerika Serikat," kata Trump dalam konferensi pers FIFA yang disiarkan di YouTube. "Jadi, kita mendapatkan 10 miliar dolar."Setelah pernyataan tersebut dibuat oleh Trump, Intel memberikan rincian mengenai kesepakatan tersebut. Dalam sebah siaran pers, Intel menyatakan bahwa pemerintah akan menginvestasikan 8,9 miliar dolar AS (Rp144 triliun) dalam bentuk saham biasa.Investasi ini terdiri dari 5,7 miliar dolar AS (Rp92 triliun) yang sebelumnya dialokasikan untuk Intel melalui undang-undang CHIPS dan 3,2 miliar dolar AS (Rp51,9 triliun) yang merupakan bagian dari program Secure Enclave.Intel pun menambahkan bahwa investasi ini bersifat pasif. Sejalan dengan pernyataan Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick beberapa waktu lalu, saham tersebut tidak memiliki hak suara.Sebagai informasi, Tan sempat didesak mundur dari posisi CEO oleh Trump dan sejumlah senator karena hubungannya dengan China. Tan dituding menjalin konflik kepentingan dengan perusahan-perusahaan teknologi asal China.Namun, tuduhan ini telah dibantah oleh Tan. CEO Intel itu pun telah bertemu dengan Trump untuk membahas latar belakangnya agar Presiden AS itu percaya bahwa ia tidak menjalin hubungan apa pun dengan perusahaan teknologi China.