Anak Sekolah yang Sedang Ibadah Misa di Gereja di AS Ditembaki: 2 Orang Tewas

Wait 5 sec.

Ilustrasi penembakan. Foto: Shutter StockSeorang bersenjata memberondong peluru terhadap anak-anak sekolah yang sedang menghadiri kebaktian gereja di Minneapolis, Amerika Serikat, pada Rabu (27/8). Serangan tersebut menewaskan dua orang siswa dan melukai 17 orang lainnya.Kepala polisi kota, Brian O'Hara, mengatakan bahwa pelaku melepaskan tembakan melalui jendela Gereja Annunciation saat puluhan siswa muda sedang menghadiri Misa untuk menandai minggu pertama mereka kembali bersekolah.Gereja tersebut terletak di sebelah sekolah Katolik yang berafiliasi di Minneapolis, kota terbesar di negara bagian Minnesota, Midwest."Dua anak kecil, berusia delapan dan 10 tahun, tewas di tempat mereka duduk di bangku gereja," kata O'Hara, menambahkan bahwa 14 anak lainnya dan tiga jemaat lanjut usia terluka akibat tembakan, dikutip dari AFP.Pelaku bersenjata itu menembakkan senapan, senapan laras pendek, dan pistol sebelum bunuh diri di tempat parkir. Ia membeli senjata-senjata tersebut secara legal, kata polisi.Seorang anak berusia 10 tahun mengatakan ia selamat dari penembakan itu berkat seorang teman yang menutupinya dengan tubuhnya."Saya hanya berlari di bawah bangku gereja, lalu saya melindungi kepala saya," katanya kepada penyiar CBS. "Teman saya, Victor, menyelamatkan saya, karena dia berbaring di atas saya, tetapi dia terkena tembakan," sambungnya.Penembakan massal ini merupakan yang terbaru dari serangkaian serangan mematikan di sekolah di Amerika Serikat, di mana upaya untuk membatasi akses mudah terhadap senjata api menghadapi kebuntuan politik.Pelaku: Robin Westman, TrasgenderDirektur FBI Kash Patel mengatakan pihaknya sedang menyelidiki penembakan tersebut sebagai tindakan terorisme domestik dan kejahatan kebencian yang menargetkan umat Katolik.Patel mengidentifikasi penembak sebagai Robin Westman, seorang pria yang lahir dengan nama Robert Westman.Westman, yang kini berusia 23 tahun, secara resmi mengubah namanya pada tahun 2020 dan diidentifikasi sebagai perempuan, menurut dokumen pengadilan.Dalam sebuah unggahan di X, Menteri Keamanan Dalam Negeri Kristi Noem mengatakan bahwa penembak itu mengaku transgender.Wali Kota Minneapolis, Jacob Frey, memperingatkan agar tidak menggunakan serangan tersebut untuk menyerang kaum transgender, dan membahas masalah kepemilikan senjata api di Amerika Serikat."Siapa pun yang menggunakan ini... sebagai kesempatan untuk menjelek-jelekkan komunitas transgender kita, atau komunitas lain di luar sana, telah kehilangan rasa kemanusiaan mereka," ujar Frey kepada para wartawan."Kita memiliki lebih banyak senjata api di negara ini daripada jumlah penduduknya, dan kita semua harus menyadari kebenaran dan kenyataan bahwa kita tidak bisa hanya mengatakan bahwa ini tidak boleh terjadi lagi dan kemudian membiarkannya terjadi lagi dan lagi," pungkasnya.