Dewi menyatakan bahwa industri halal telah berkembang menjadi kekuatan dunia bernilai triliunan dolar yang mencakup makanan, farmasi, keuangan, kosmetik, dan barang gaya hidup. Dewi menyoroti potensi besar Indonesia dengan 89% populasi Muslim yang menciptakan pasar domestik dinamis, serta penyiapan Kawasan Industri Halal (KIH) seperti Halal Industrial Park Sidoarjo (HIPS) sebagai platform strategis yang menyatukan inovasi, kepatuhan, dan peluang perdagangan internasional.Untuk mencapai potensi penuh, diperlukan koordinasi antarpihak dalam peningkatan sertifikasi halal dan perluasan pasar ke Asia Tenggara, Asia Selatan, Tengah, dan Timur Tengah. Industri halal diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja dan berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama dengan proyeksi nilai industri halal global mencapai US$3,27 triliun pada 2028 untuk produk makanan saja.