Kementan Klaim Pupuk Subsidi Tak Langka, Realisasinya Baru 59 Persen

Wait 5 sec.

Penyaluran pupuk subsidi. Foto: Pupuk IndonesiaKementerian Pertanian (Kementan) buka suara soal kabar yang beredar mengenai langkanya pupuk bersubsidi. Kapoksi Pupuk Bersubsidi Ditjen PSP Kementan, Sry Pujiati, memastikan saat ini kondisi stok pupuk bersubsidi dalam keadaan aman.Menurut dia, berdasarkan data per 25 Agustus 2025, realisasi pupuk bersubsidi baru 4,8 juta ton, atau 59 persen dari total alokasi pupuk selama 2025 sebanyak 9,55 juta ton untuk 14,9 juta petani penerima. Adapun anggaran untuk pupuk subsidi senilai Rp 44 triliun.“Realisasi itu baru 4,8 juta ton, artinya masih banyak pupuk. Jadi kalau ada informasi di lapangan bahwa pupuk langka, pupuk kurang itu tidak benar,” tutur Sry dalam diskusi Forum Wartawan Pertanian (Forwatan), Selasa (26/8).Sry memastikan dengan alokasi yang masih banyak, pemerintah berupaya memenuhi kebutuhan pupuk bagi petani berdasarkan e-elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK).“Alokasi yang tersedia masih sangat banyak Masih separuh Padahal ini sudah berjalan di bulan 8. Artinya pemerintah berupaya memenuhi kebutuhan itu betul karena semua perdasaran e-RDKK,” jelasnya.Penyaluran pupuk subsidi. Foto: Pupuk IndonesiaMenurut Sry petani tidak perlu khawatir akan ketersediaan pupuk subsidi untuk memasuki musim tanam ketiga pada September 2025 ini, setelah Masa Panen 2 (MP2) berakhir.“Karena alokasi masih banyak, musim tanam ini kan baru masuk lagi nih, ini mau berakhir di MP2. Nah sebentar lagi masuk di bulan September (musim tanam) artinya pupuk masih banyak yang tersedia,” jelasnya.Pada 2025 pemerintah mengalokasikan pupuk subsidi sebanyak 9,55 juta ton terdiri dari 500.000 ton urea 4,26 juta ton NPK, 147.000 ton NPK dengan formula khusus, dan 4,63 juta ton pupuk organik.Penetapan alokasi pupuk bersubsidi sebesar 9,55 juta ton pada tahun 2025 ini meningkat signifikan dari kuota 2024 sebanyak 4,7 juta ton.