Pemain Timnas Indonesia berfoto bersama sebelum melawan Timnas Bahrain dalam pertandingan Ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (25/3/2025). Foto: Bay Ismoyo/AFPKetua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan komitmen federasi dalam menjaga pembinaan pemain muda di tengah sorotan terkait proses naturalisasi. Ia mengatakan, naturalisasi pemain penting untuk menciptakan kemenangan singkat. Ia bahkan menjadikan Prancis dan Maroko sebagai rujukan.Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans selangkah lagi menjadi WNI. Sebab, permohonan naturalisasi mereka telah disetujui di DPR RI pada Selasa (26/8) WIB. Kedua pemain tersebut diharapkan bisa segera main membela Timnas Indonesia pada September nanti.Erick menyebut bahwa pembinaan usia dini tetap berjalan meskipun sering melakukan naturalisasi. Ia mencontohkan Timnas U-17 yang mayoritas dihuni pemain hasil akademi PSSI. Hal serupa juga terjadi di Timnas Putri U-16 yang didominasi pemain binaan federasi. Namun, menurut Erick, kebutuhan berbeda berlaku bagi tim senior.“Ketika tim senior memang quick win harus terjadi. Prancis dan Maroko melakukan hal yang sama,” ujar Erick di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta. Selasa (26/8) pagi WIB.Ketua Umum PSSI Erick Thohir (kiri) berfoto bersama Direktur Teknik (Dirtek) PSSI Alexander Zwiers (kanan) saat acara perkenalan Direktur Teknik PSSI yang baru di Jakarta, Senin (25/8/2025). Foto: Asprilla Dwi Adha/ANTARA FOTOSelain itu, Erick Thoir mengungkapkan langkah PSSI menunjuk Alexander Zwiers sebagai direktur teknik baru sudah sesuai program jangka panjang. Erick juga menekankan pentingnya pengembangan kompetisi berjenjang.“Ini yang kita bangun bersama, lahirnya Liga 3 dan Liga 4 itu pembinaan,” jelasnya.Reporter: Kevin Mamesa Siadari