Pratikno memperingatkan bahwa dampak TBC tidak hanya medis tetapi juga sosial dan ekonomi, dengan lebih dari separuh penderita mengalami penurunan produktivitas hingga kehilangan pekerjaan. Menko PMK menekankan bahwa penanganan TBC memerlukan pendekatan lintas sektor yang mengatasi faktor sosial, stigma, dan akses layanan kesehatan. Ia meminta seluruh kepala daerah segera mengaktifkan Tim Percepatan Penanggulangan TBC (TP2TB) di provinsi dan kabupaten/kota, serta menerapkan sistem komando yang kuat seperti saat penanganan Covid-19.Forum ini dihadiri Menkes Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, dan delapan gubernur yang menandatangani komitmen bersama menuju Indonesia bebas TBC, sebagai langkah konkret percepatan eliminasi penyakit yang telah menjadi bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto.