Presiden Putin, Kim Jong-un hingga Presiden Prabowo akan Hadiri Parade Militer di Beijing

Wait 5 sec.

Ilustrasi parade militer China. (Wikimedia Commons/Presidential Press and Information Office)JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Indonesia Prabowo Subianto hingga Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un direncanakan akan menghadiri parade militer di Beijing, menandai penampilan publik pertama kedua pemimpin tersebut bersama Presiden Xi Jinping.Tidak ada pemimpin Barat yang akan hadir di antara 26 kepala negara dan pemerintahan asing yang menghadiri parade minggu depan kecuali Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, negara anggota Uni Eropa, menurut Kementerian Luar Negeri Tiongkok pada Hari Kamis.Dengan latar belakang meningkatnya kekuatan militer Tiongkok selama parade "Hari Kemenangan" pada 3 September, ketiga pemimpin tersebut akan menunjukkan solidaritas yang besar, tidak hanya antara Tiongkok dan negara-negara berkembang, tetapi juga dengan Rusia dan Korea Utara yang terkena sanksi.Parade yang menandai menyerahnya Jepang dalam Perang Dunia II juga akan dihadiri oleh Presiden Belarus Aleksandr Lukashenko, Presiden Iran Masoud Pezashkian, Presiden Indonesia Prabowo Subianto hingga dan Ketua Majelis Nasional Korea Selatan Woo Won-shik, ujar Asisten Menteri Luar Negeri Tiongkok Hong Lei dalam konferensi pers, melansir Reuters 28 Agustus.Selain itu, Presiden Serbia Aleksandar Vucic juga akan menghadiri parade tersebut. Sedangkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan diwakili oleh Wakil Sekretaris Jenderal Li Junhua, yang sebelumnya menjabat dalam berbagai kapasitas di Kementerian Luar Negeri Tiongkok, termasuk sebagai Duta Besar Tiongkok untuk Italia, San Marino dan Myanmar.Pada Hari itu, Presiden Xi Jinping akan meninjau puluhan ribu pasukan di Lapangan Tiananmen bersama para pejabat asing dan pemimpin senior Tiongkok.Parade yang dikoreografi dengan sangat apik ini, yang akan menjadi salah satu yang terbesar di Tiongkok, akan menampilkan peralatan canggih seperti jet tempur, sistem pertahanan rudal, dan senjata hipersonik.Diketahui, Rusia, yang dianggap Beijing sebagai mitra strategis, telah dihantam oleh beberapa putaran sanksi Barat yang dijatuhkan setelah invasinya ke Ukraina pada tahun 2022, dengan ekonominya di ambang resesi. Presiden Putin, yang dicari oleh Mahkamah Pidana Internasional, terakhir kali mengunjungi Tiongkok pada tahun 2024.Sementara Korea Utara, sekutu resmi Tiongkok dalam perjanjian, telah berada di bawah sanksi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa sejak tahun 2006 atas pengembangan senjata nuklir dan rudal balistiknya. Kim terakhir kali mengunjungi Tiongkok pada Januari 2019.