Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Kemdiktisaintek Fauzan Adziman menekankan bahwa program ini berfokus pada penyampaian inovasi teknologi kepada masyarakat dan memastikan dampak nyata bagi perubahan positif, khususnya dalam penanggulangan stunting dan kemiskinan ekstrem. Salah satu contoh implementasinya adalah Konsorsium Perguruan Tinggi untuk penurunan risiko stunting yang dikordinasikan Universitas Brawijaya dan Universitas Muhammadiyah Malang dengan pendekatan terintegrasi mencakup pangan, kesehatan, budaya, dan keberlanjutan lingkungan. Program ini diharapkan dapat berjalan mandiri dalam satu hingga dua tahun ke depan dengan perguruan tinggi sebagai motor penggerak inovasi daerah.