Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas. (Foto: ANTARA)JAKARTA - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas mengungkapkan, kelanjutan tambahan saham 10 persen milik Freeport McMoran kepada perusahaan holding tambang BUMN, MIND ID. Dikatakan Tony, hingga saat ini pembicaraan terkait divestasi masih berlanjut "Masih dibicarakan. Belum ada (update)," ujarnya kepada awak media saat ditemui di Tribrata Darmawangsa, Rabu, 27 Agustus. Asal tahu saja, saat ini kepemilikan saham Indonesia di Freeport melalui MIND ID tercatat sebesar 51,2 persen. Dengan tambahan saham sebesar 10 persen nantinya total saham Indonesia berjumlah 61,2 persen. "Jadi memang 51,2 persen sudah dimiliki oleh Indonesia dan itu berlaku sampai dengan 2041," imbuh dia. Sementara itu, terkait perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) PTFI, Tony menyebut masih terus dibahas seiring dengan kesepakatan divestasi. Pasalnya, perpanjangan IUPK harus disertai dengan pelepasan saham tambahan. Menurutnya, pembahasan terkait perpanjangan izin masih terus dibahas dengan pemerintah.Dikatakan Tony, potensi sumber daya mineral yang harus dieksplorasi masih tergolong besar, sehingga dirinya menyayangkan jika IUPK tidak diperpanjang pemerintah."Kami memang berpikir atau diskusi sama pemerintah untuk kan ada lagi sumber daya di bawahnya, kan sayang kalau gak di-develop," imbuh dia.Jika tidak dikembangkan, sambung dia, kontribusi PTFI ke negara sebes 4 miliar dolar AS per tahun dan ke daerah sebesar 700 juta dolar per tahun akan berhenti. Di sisi lain, tenaga kerja sebesar 30.000 juga harus menghadapi ancaman kehilangan pekerjaan."Jadi enggak ada yang diuntungkan. Kalau kemudian bisa dilakukan lebih lanjut lagi sampai 2061 atau bahkan lebih, maka manfaat-manfaat ekonomi itu akan terus berlanjut," tandas Tony.