Wagub DKI Jakarta Rano Karno/DOK Humas Pemprov DKIJAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno berandai-andai jika jalanan di Jakarta dibangun dengan konsep jalan bertingkat untuk mengatasi kemacetan yang masih menjadi masalah klasik.Rano melihat, konsep jalanan bertingkat tiga atau triple deck telah diterapkan di Thailand. Menurutnya, tata ruang lalu lintas yang sama juga bisa digunakan di Jakarta."Thailand itu, Bangkok, itu mengalami hal yang sama dengan Jakarta. Tapi di sana mereka langsung triple deck. Agak terurai kemacetannya. Kalau kita Jakarta melakukan triple deck, itu revolusi yang luar biasa," kata Rano, Rabu, 27 Agustus.Menurut Rano, panjang ruas jalanan di Jakarta saat ini sudah tidak ideal untuk menampung semua jumlah kendaraan yang melintasi Ibu Kota tiap harinya. Sehingga, kemacetan pun tak terhindarkan.Karena itu, perlu ada terobosan seperti pembangunan jalan bertingkat. Setidaknya, jalan bertingkat bisa mulai diterapkan di pusat kota."Begitu saya lihat tadi penggambaran, wow, ini mestinya sekitar Monas ini sudah upper deck, ini. Karena memang kalau dilihat area kota Jakarta ini, dalam tanda kutip, tidak ideal untuk menjadi jumlah kendaraan," ungkap Rano.Hanya saja, Rano mengakui upaya penyelesaian kemacetan seperti menambah jalan bertingkat dan perluasan moda transportasi umum tidak bisa dilakukan dalam waktu sebentar."Bangkok itu membangun kotanya hampir 4 tahun, hanya untuk membangun (triple deck) ini saja. Bangkok belum punya MRT, kita punya MRT, itu juga satu cara. Bahkan kita sudah sampai (membangun jalur MRT) ke Kota Tua, walaupun mungkin tahun 2029 baru selesai. Tapi itu salah satu cara," tutur dia. Rano menyebut Jakarta memiliki tantangan serius sebagai kota metropolitan, yakni kemacetan yang setiap hari terjadi. Berdasarkan studi Bappenas dan Jabodetabek Urban Transportation Policy Integration (JUTPI) II pada 2019 mengungkapkan kerugian akibat kemacetan di Jabodetabek mencapai Rp100 triliun per tahun.Angka ini, menurutnya, setara dengan empat persen produk domestik bruto (PDB) Jabodetabek atau enam kali biaya pembangunan MRT fase pertama.Karenanya, Rano menekankan kolaborasi semua pihak sangat diperlukan sebagai upaya pengendalian kemacetan, serta didukung transformasi berbasis teknologi."Kalau kemacetan Jakarta kita sudah hafal. Kita tidak bisa nge-blame siapa yang salah segala macam, tapi itu realitanya Jakarta. Ini sudah waktunya kita mengajak kolaborasi, baik Polri, TNI, kemudian stakeholder yang lain, juga pimpinan daerah yang lain, agar sirkulasi transportasi di Jakarta ini bisa segera terurai," pungkasnya.