Partisipasi Mitsubishi Motors di GIIAS Surabaya 2025. Foto: Sena Pratama/kumparanPemesanan Mitsubishi Destinator yang masuk kian banyak. Pengakuan Direktur Divisi Penjualan dan Pemasaran PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales (MMKSI), Irwan Kuncoro bilang akumulasi penjualan sudah lebih dari 5.000 unit."Bisa dibilang tak lepas dari Jabodetabek, Sumatera, dan Jawa Timur. Varian tertinggi masih mendominasi yang Ultimate sekitar 50 persen, di dalamnya itu ada yang Ultimate Premium sedikit lebih banyak dari Ultimate biasa," buka Irwan ditemui di GIIAS Surabaya 2025 pekan ini.Dirinya mengapresiasi penerimaan konsumen terhadap produk terbarunya itu, sehingga pabrikan berupaya untuk segera mengirimkan unitnya ke konsumen. Menariknya, Irwan bilang jumlah pemesanan yang banyak membuat waktu tunggunya mengular."Inden ada karena kalau berbicara rencana atau target awal itu sekitar 1.000-1.500 unit per bulan, sekarang sudah 5.000 unit lebih. Untuk varian tertentu seperti Ultimate Premium mungkin bisa jadi sekitar 2 bulan, tapi kita usahakan secepatnya," jelasnya.Media first drive Mitsubishi Destinator di Sirkuit Sentul, Sabtu (19/7/2025). Foto: Mitsubishi MotorsSelama gelaran GIIAS Surabaya 2025 sampai tanggal 31 Agustus pihaknya menargetkan total surat pemesanan kendaraan atau SPK sebanyak 315 unit. Mitsubishi Destinator dibidik sebagai model yang paling laris.Popularitas Destinator dibanding model Mitsubishi lainnya turut tercermin dari jumlah SPK selama gelaran GIIAS 2025 di ICE BSD beberapa waktu lalu yang meraup angka 1.939 unit, dan model yang sama didapuk sebagai kendaraan paling banyak dicoba pengunjung.Sebelumnya, raksasa otomotif Jepang ini telah menentukan target penjualan untuk SUV premium anyarnya itu dapat menembus 10 ribu unit dari periode Agustus 2025 hingga Maret 2026 alias kira-kira sekitar 1.200-an unit terjual per bulannya.Saat ini Mitsubishi Destinator dipasarkan dalam tiga varian, mulai dari GLS dengan harga Rp 385 juta, Exceed yang dibanderol Rp 405 juta, Ultimate seharga Rp 465 juta, serta Ultimate Premium senilai Rp 495 juta on the road (OTR) Jakarta.