Hotel (Foto: Unsplash)JAKARTA - Kondisi kondusif di Kota Kupang (Nusa Tenggara Timur/NTT) selama dan pasca unjuk rasa di berbagai daerah turut berpengaruh terhadap okupansi hotel di wilayah tersebut."PHRI mengapresiasi langkah Pemprov NTT dan Forkopimda lewat doa bersama dan deklarasi damai sehingga tetap menjaga suasana kondusif di Kota Kupang," kata pengurus Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTT Dedy Jhon Hidayat di Kupang mengutip Antara.Jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT dan Forkopimda setempat telah menggelar doa bersama lintas agama untuk kedamaian Indonesia di depan Gedung Sasando Kantor Gubernur NTT pada Minggu (31/8).Ia menilai inisiatif pemerintah tersebut telah berkontribusi pada citra positif Kota Kupang sehingga aman dan kondusif. Hal itu tidak hanya berdampak baik bagi masyarakat tetapi juga bagi sektor pariwisata dan perhotelan.Dengan demikian, PHRI dapat menginformasikan kepada para tamu dari.luar yang hendak berlibur ke Kupang maupun NTT pada umumnya bahwa situasi setempat sudah kondusif dan kembali berjalan normal.Umumnya tamu wisatawan mancanegara yang ke NTT berasal dari Surabaya, Bali, Makassar dan Jakarta. "Kami akui bahwa semenjak 1 September 2025 atau sepekan pertama okupansi hotel agak menurun imbas situasi nasional belakangan ini," kata dia.Namun, saat ini PHRI NTT optimis dengan terjaganya suasana kondusif maka akan meningkatkan okupansi hotel di wilayah setempat.Hal ini turut didukung dengan penyelenggaraan kegiatan di hotel yang kembali normal pada pekan kedua September serta akan adanya ajang "Tour de Entete" pada 10-21 September 2025."Tahun ini di tengah efisiensi, kami mencatat okupansi di NTT hampir mencapai 60 persen (year-to-date). Bulan Agustus menjadi yang tertinggi dengan tingkat okupansi 80 persen," kata dia.PHRI berkomitmen untuk melakukan persiapan dan memberikan pelayanan maksimal demi mendukung kelancaran "Tour de Entete 2025".