Populer: Bea Cukai Jelaskan soal Vape di RI; Penumpang Whoosh Diprediksi Naik

Wait 5 sec.

Ilustrasi vape. Foto: REUTERS/Daniel BecerrilPenjelasan Bea Cukai mengenai kondisi rokok elektrik atau vape di Indonesia menjadi salah satu berita populer di kumparanBisnis sepanjang Jumat (5/9).Informasi yang tak kalah menyita perhatian publik adalah terkait penumpang kereta cepat Whoosh yang diprediksi melonjak dalam periode long weekend kali ini.Berikut rangkuman selengkapnya:Vape di Singapura Dilarang, Bea Cukai Jelaskan Kondisinya di RIDirektur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Bea Cukai, Nirwala Dwi Heryanto di Kantor Pusat Bea Cukai Rawamangun, Kamis (4/9/2025). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparanVape di Singapura dilarang. Di Indonesia, industri rokok elektrik tersebut mulai tumbuh pada 2015. Namun, saat itu belum ada aturan khusus yang mengatur peredaran atau konsumsinya.Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Bea Cukai, Nirwala Dwi Heryanto, mengibaratkan kondisi tersebut seperti negara berada dalam kekosongan regulasi.“Kalau vape gini mungkin perlu saya cerita awalnya dulu jadi industri rokok elektrik itu sejujurnya mulai berkembang di Indonesia tahun 2015 kemudian ditetapkan menjadi barang kena cukai itu tahun 2018 bulan Juli,” jelas Nirwala dalam Media Briefing di Kantor Pusat Bea Cukai, dikutip pada Jumat (5/9).Karena kekosongan aturan pada 2015-2018, Bea Cukai memutuskan untuk menggunakan mekanisme fiskal melalui skema cukai. Langkah ini diambil karena vape memenuhi kriteria barang kena cukai. Barang yang dikenakan cukai adalah yang konsumsinya perlu dikendalikan, peredarannya diawasi, menimbulkan dampak negatif, serta perlu dikenai pungutan negara demi menjaga keadilan dan keseimbangan.Dalam struktur tarif, vape termasuk ke dalam kelompok industri hasil tembakau (IHT) bersama sigaret dan produk turunannya. Bea Cukai kemudian menambahkan pos baru untuk rokok elektrik yang terbagi atas dua bentuk, cair dan padat. Untuk kategori cair, terbagi lagi menjadi terbuka dan tertutup.Penumpang Whoosh Diprediksi Melejit saat Long Weekend, Ada Promo Wisata-KulinerSuasana penumpang Whoosh yang terdampak penundaan di Stasiun Halim Whoosh, Jakarta, Senin (27/1/2025). Foto: Nyimas Ratu/via kumparanPT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatat peningkatan volume penumpang kereta cepat Whoosh di momen libur dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW yang berdekatan dengan akhir pekan. Hal itu terlihat sejak Kamis, 4 September 2025.KCIC mendata sekitar 19 ribu tiket Whoosh terjual untuk keberangkatan Kamis kemarin. Okupansi sejumlah kereta pada keberangkatan malam hari bahkan mencapai 100 persen. Jika dibandingkan dengan minggu lalu, jumlah tersebut meningkat hingga 20 persen.General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa, mengatakan peningkatan volume penumpang masih akan terjadi hingga keberangkatan Whoosh pada Jumat (5/9), berdasarkan data penjualan hingga Jumat pagi sudah sekitar 10 ribu tiket terjual.Eva memprediksi total penumpang yang berangkat pada kemarin akan mencapai 20 ribu penumpang. Sebab, proses penjualan tiket masih berlangsung hingga perjalanan Whoosh terakhir pukul 21.25 WIB dari Stasiun Halim dan pukul 21.05 WIB dari Stasiun Tegalluar Summarecon.