Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Velodrome-Manggarai Capai 67 Persen

Wait 5 sec.

Pekerja menyelesaikan pembangunan proyek LRT Jakarta Fase 1B Rute Velondrome-Rawamangun di kawasan Pramuka, Matraman, Jakarta, Selasa (22/7/2025). Foto: Darryl Ramadhan/kumparanPT Waskita Karya (Persero) Tbk mencatat pengerjaan Light Rail Transit atau LRT Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai telah mencapai 67,122 persen.Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, mengatakan saat ini pengerjaan proyek tersebut dalam tahap pemasangan komponen struktur atas (slab deck) dan jalur rel (trackwork rail).Selain itu, struktur balok girder dengan metode balance cantilever yang melintasi Tol Wiyoto Wiyono juga sedang dipasang untuk memudahkan, sekaligus meningkatkan efisiensi waktu pembangunan."Pemasangan pondasi jalur layang di sekitar Pintu Air Manggarai dan Flyover Matraman juga sedang dilakukan. Begitu pula dengan pekerjaan struktur Stasiun Manggarai," ujar Ermy dalam keterangan tertulis, Jumat (5/9).Sementara untuk Stasiun Rawamangun dan Stasiun Matraman, Ermy mengungkapkan sudah di tahap penyelesaian arsitektur. Ia menegaskan, pembangunan LRT Jakarta Fase 1B akan terus dikejar agar dapat segera digunakan dan melengkapi pilihan transportasi umum di Jakarta.Lintasan sepanjang 6,4 kilometer (km) itu merupakan lanjutan dari fase 1A rute Pegangsaan Dua-Velodrome. Nantinya, LRT Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai memiliki lima stasiun baru yaitu Stasiun Pemuda Rawamangun, Pramuka BPKP, Pasar Pramuka, Matraman, dan Manggarai."Keberadaan LRT Jakarta baru ini akan menyempurnakan integrasi transportasi di Stasiun Manggarai. Proyek ini diharapkan dapat mendorong pengguna transportasi umum lebih banyak lagi," kata Ermy.Ermy menjelaskan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta menunjukkan pengguna transportasi umum di Jakarta memiliki tren positif dalam beberapa tahun terakhir, bahkan menembus 30 juta lebih pada April 2025. Jumlah tersebut diyakini akan terus meningkat sampai 31 persen pada akhir 2025 sesuai target Pemerintah Daerah DKI Jakarta.Ermy melanjutkan, pembangunan LRT Jakarta Fase 1B merupakan upaya dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurai kemacetan yang menjadi masalah klasik di perkotaan. Kemacetan tersebut dinilai dapat menyebabkan kerugian ekonomi dalam kegiatan masyarakat sehari-hari, karena terjadi peningkatan waktu dan biaya yang dikeluarkan untuk transportasi.Foto udara pembangunan proyek LRT Jakarta Fase 1B Rute Velondrome-Rawamangun di kawasan Pramuka, Matraman, Jakarta, Selasa (22/7/2025). Foto: Darryl Ramadhan/kumparanSalah satu inovasi yang dilakukan dalam pembangunan LRT Jakarta tersebut yaitu long span (bentang panjang), termasuk metode pelaksanaan dan implementasi Building Information Modelling (BIM) sampai level 7D. Implementasi inovasi long span berupa incremental lifting Steelbox Girder, lifting sliding PC-Girder, dan Traveler Launcher cast-in situ Balance Cantilever, bertujuan memudahkan pengerjaan proyek yang berada di area jalan raya dengan lalu lintas hingga jalur tol aktif dan padat di Jakarta, beberapa melintas di simpang besar, bahkan jalur lintas Kereta aktif.Sedangkan penerapan BIM sampai level 7D dilakukan untuk mendukung pelaksanaan monitoring dan pengendalian proyek. Implementasi inovasi ini turut memudahkan pemeliharaan atau maintenance saat operasional.PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai pemilik proyek LRT Jakarta telah menunjuk Waskita Karya sebagai kontraktor utama pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Velodrome-Manggarai melalui proses tender. Total anggaran pembangunannya mencapai Rp 4,1 triliun berasal dari Penyertaan Modal Daerah (PMD) ke Jakpro yang bersumber dari APBD DKI Jakarta.