Rafael Grossi saat menemui Menlu Iran Araghchi. (Twitter/@rafaelmgrossi)JAKARTA - Dimulainya kembali inspeksi penuh oleh Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) di Iran akan mengurangi kemungkinan serangan terhadap fasilitas nuklir negara itu, ujar Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi."Sejujurnya saya yakin jika kita dapat melanjutkan kerja sama kita dengan Iran secara serius, inspeksi penuh mulai dilakukan, kemungkinan aksi militer lebih lanjut akan berkurang," ujarnya ketika ditanya apakah kehadiran inspektur IAEA di fasilitas nuklir negara itu akan menimbulkan ancaman kebocoran informasi yang akan digunakan oleh pihak eksternal untuk melawan republik tersebut, dikutip dari TASS 8 September."IAEA tidak pernah memberikan informasi apa pun kepada siapa pun, tidak pernah," tandasnya.Grossi berharap "dalam beberapa hari atau bahkan beberapa jam" akan mencapai kesepakatan dengan Iran untuk memulihkan kehadiran penuh inspektur IAEA di Negeri Para Mullah.Ia mengatakan, tanpa kembalinya inspeksi penuh IAEA, organisasi tersebut "tidak akan dapat memberikan kesimpulan atau jaminan apa pun terkait program nuklir Iran."Ia menyerukan penyusunan kerangka kerja yang cepat untuk dimulainya kembali pekerjaan IAEA secara komprehensif di Iran, yang akan menguntungkan kedua belah pihak.Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan, negaranya dan IAEA hampir menyetujui kerangka baru dimulainya kembali kerja sama kedua pihak."Sejauh yang saya ketahui, negosiasi yang baik telah berlangsung dan kami hampir mencapai kerangka kerja sama baru dengan badan tersebut," ujar Menlu Araghchi, mengutip Xinhua dari IRNA.Ia menambahkan, kerja sama yang menguntungkan bagi Iran adalah kerja sama yang mempertimbangkan kekhawatiran negara tersebut, "yang secara khusus telah tercermin dalam undang-undang parlemen."Diketahui, para inspektur IAEA meninggalkan Iran pada awal Juli setelah Teheran menangguhkan kerja sama, dengan alasan kegagalan badan tersebut untuk mencegah atau mengutuk serangan terkoordinasi AS-Israel terhadap fasilitas nuklir damai Iran, yang menurut Teheran merupakan pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan Piagam PBB.Akhir bulan lalu, inspektur IAEA kembali ke Iran kembali ke Iran setelah sempat keluar dari negara itu, namun bukan untuk melakukan inspeksi terhadap fasilitas nuklir Teheran.Menlu Araghchi mengatakan ketika itu, inspektur dari IAEA telah kembali ke Iran menyusul keputusan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi (SNSC) untuk mengawasi proses pengisian bahan bakar di PLTN Bushehr.Ia menekankan, belum ada kesepakatan akhir yang dicapai mengenai kerangka kerja sama baru dengan badan pengawas nuklir PBB tersebut."Berdasarkan undang-undang yang disahkan oleh Parlemen, kerja sama dengan IAEA tunduk pada keputusan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi. Oleh karena itu, semua permintaan dari Badan tersebut diajukan kepada SNSC," jelasnya.Ia menambahkan, kehadiran inspektur IAEA diperlukan setelah keputusan untuk mengganti bahan bakar di PLTN Bushehr diambil.