IHSG Akhir Pekan Dihantui Aksi Profit Taking, Lima Saham Ini Bisa jadi Pilihan

Wait 5 sec.

Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah karena dihantui aksi profit taking pada perdagangan hari ini, Jumat, 7 November, setelah kemarin ditutup menguat 0,22 persen ke level 8.337,06.Phintraco Sekuritas dalam risetnya menyebut, kenaikan indeks kemarin ditopang oleh optimisme terhadap ekonomi domestik kuartal IV-2025 serta euforia pengumuman review kuartalan indeks MSCI, di mana sejumlah saham berhasil masuk dalam perhitungan indeks tersebut.Sejalan, nilai tukar rupiah di pasar spot juga menguat ke level Rp16.701 per dolar AS pada Kamis kemarin, di tengah antisipasi rilis data cadangan devisa Indonesia untuk Oktober 2025.Data tersebut dinantikan pasar setelah pada bulan sebelumnya cadangan devisa turun ke posisi terendah sejak Juli 2024, dipicu pembayaran utang luar negeri pemerintah serta intervensi Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas rupiah.Meski konsumsi rumah tangga sempat melambat akibat tidak adanya momentum perayaan keagamaan, pasar tetap merespons positif pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,04 persen pada kuartal III-2025. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2024 yang sebesar 5,03 persen.Dari sisi global, pasar saham masih mencermati perkembangan ekonomi Amerika Serikat, terutama data tenaga kerja, arah kebijakan suku bunga The Fed, serta perkembangan geopolitik dan perang tarif yang mulai mereda.Secara teknikal, Phintraco Sekuritas menilai IHSG kini berada dalam area jenuh beli (overbought).“Indikator Stochastic RSI sudah berada di area overbought dan menunjukkan potensi koreksi jangka pendek. IHSG berpotensi mengalami profit taking di kisaran support 8.280-8.310,” jelas Phintraco Sekuritas."Untuk perdagangan Jumat, level resistance berada di 8.360 dengan pivot di 8.280 dan support di 8.250," imbuhnya,Adapun top picks saham Phintraco Sekuritas, di antaranya ASII, ADRO, BTPS, AADI, dan UNTR.