Ilustrasi Stasiun Luar Angkasa Tiangong. Foto: Alejo Miranda/ShutterstockManusia berhasil masak barbeku di luar angkasa untuk pertama kalinya dalam sejarah. Ini dilakukan oleh para astronaut China yang tinggal di stasiun luar angkasa Tiangong.Dengan bantuan pesawat Shenzhou-21, China mengirimkan oven udara panas khusus ke stasiun Tiangong. Oven ini memungkinkan para astronaut untuk memasak makanan sungguhan di orbit, bukan sekadar memanaskan."Dengan [pemanas] bersuhu hingga 190 derajat Celsius, para astronaut kini dapat benar-benar memasak di orbit. Pemanasan makanan sebelumnya murni pemanasan fisik, tetapi ini adalah cara masak yang sebenarnya, dengan melibatkan reaksi kimia. Makanan kini dapat keluar dengan matang dan renyah," jelas Liu Weibo, Wakil Kepala Desainer Sistem Astronaut di China Astronaut Research and Training Center, kepada CCTV.Apa menu pertama mereka? Sayap ayam panggang dan masakan daging sapi. Hasilnya, astronaut mengklaim rasanya renyah meski butuh waktu 28 menit untuk matang sempurna. Bukan cuma daging ayam, mereka juga sekarang bisa memanggang kue, kacang, dan makanan lainnya. Astronaut bisa menikmati makan spesial di hari-hari tertentu, seperti akhir pekan, ulang tahun, atau hari libur.Faktor keamanan tentu menjadi prioritas utama. Oven itu dirancang agar makanan tetap diam di tempat (tidak melayang), sementara sistem pemurnian udara memastikan tidak ada asap yang bisa membahayakan awak."Kami menggunakan teknologi katalisis suhu tinggi dan filtrasi berlapis agar proses memasak bebas asap," kata Xian Yong, peneliti di lembaga yang sama. "Setiap bagian oven yang disentuh astronaut tetap dingin untuk mencegah luka bakar."Api di luar angkasa bukanlah hal yang ideal, bahkan bisa sangat berbahaya. Tanpa gravitasi, deteksi dan penanganan kebakaran di ruang hampa udara jauh lebih rumit.Guillaume Legros, ilmuwan dari Institut Combustion Prancis, menjelaskan bahwa di pesawat luar angkasa asap tidak mengalir seperti di Bumi. Ia mengikuti arah aliran udara dari sistem ventilasi, sehingga butuh waktu lebih lama untuk terdeteksi.Sebelumnya, persoalan makanan selalu menjadi tantangan besar sejak era penerbangan antariksa dimulai. Bagaimana cara makan di luar angkasa tanpa gravitasi? Bagaimana menyimpan dan memasaknya?Yuri Gagarin adalah manusia pertama di luar angkasa dan sekaligus menjadi orang pertama yang makan di sana. Dia makan pasta daging sapi dan hati dalam tabung logam, disertai saus cokelat untuk pencuci mulut.Sementara itu, John Glenn, astronaut pertama Amerika Serikat yang makan di orbit Bumi, juga merasakan hal serupa. Menurut NASA, makanan di era itu sangat terbatas, hanya potongan kecil cemilan, bubuk kering beku, dan cairan kental yang dikemas dalam tabung aluminium. Banyak astronaut sepakat, makanan seperti itu tidak enak, sulit dihidrasi kembali, dan remahannya bisa berbahaya jika melayang-layang dan masuk ke peralatan atau mata astronaut.Makanan di luar angkasa berkembang pesat seiring waktu. Dalam misi Gemini, makanan kering dilapisi gel agar tidak hancur berantakan, sementara program Apollo memperkenalkan makanan yang bisa dimakan langsung dari kantong dengan sendok, bahkan dengan air panas untuk menambah cita rasa.NASA sempat mencoba membuat sandwich di luar angkasa, tapi gagal total. Roti cepat basi dan remahannya berisiko beterbangan di kabin.Ketika umat manusia mulai membangun stasiun luar angkasa, seperti Skylab dan Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ISS), makanan menjadi lebih baik lagi. Ada freezer, alat pemanas, dan dapur mini. Namun tetap saja, belum ada yang benar-benar bisa memasak langsung di luar angkasa.