Rupiah Diprediksi Melemah di Tengah Penguatan Dolar AS

Wait 5 sec.

Ilustrasi (Foto: Dok. ANTARA)JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Jumat, 7 November 2025 diprediksi akan bergerak melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).Untuk diketahui mengutip Bloomberg, pada hari Kamis, 6 November, Kurs rupiah spot ditutup melemah 0,05 persen ke level Rp16.717 per dolar AS. Sementara itu, kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup turun 0,02 persen di level harga Rp16.729 per dolar AS.Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi menjelaskan, pelemahan rupiah dipengaruhi oleh meningkatnya spekulasi bahwa Federal Reserve (The Fed) kemungkinan tidak akan memangkas suku bunga pada Desember mendatang. Hal ini muncul setelah Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan bahwa keputusan pemangkasan suku bunga belum bisa dipastikan."Data ekonomi swasta yang kuat juga menopang dolar, karena data ketenagakerjaan nonpertanian ADP menunjukkan angka yang lebih tinggi dari perkiraan untuk bulan Oktober, menandakan bahwa pasar tenaga kerja AS tetap kuat. Data indeks manajer pembelian juga menunjukkan aktivitas bisnis AS tetap kuat," ujarnya dalam keterangannya, dikutip Kamis, 6 November. Ia menambahkan pelaku pasar kini lebih menyoroti data ekonomi swasta untuk mencari petunjuk arah ekonomi AS, terutama karena penutupan pemerintahan yang telah berlangsung selama 36 hari menyebabkan penundaan rilis data resmi.Menurutnya, kuatnya data ekonomi pada Rabu membuat pelaku pasar menurunkan ekspektasi terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga pada Desember. Berdasarkan CME FedWatch, peluang pemangkasan 25 basis poin turun menjadi 59,3 persen dari sebelumnya 70,3 persen.Dari sisi lain, Ibrahim menyampaikan Departemen Perhubungan AS mengumumkan rencana untuk mengurangi 10 persen penerbangan di 40 bandara besar mulai Jumat. Kebijakan ini diambil karena kekhawatiran terkait keselamatan penerbangan akibat kekurangan pengontrol lalu lintas udara.Adapun, rencana tersebut muncul di tengah berlanjutnya penutupan pemerintahan AS yang kini memasuki hari ke-36 dan mengganggu sejumlah layanan publik. "Sekitar 13.000 pengontrol lalu lintas udara dan 50.000 agen keamanan transportasi telah bekerja tanpa bayaran akibat penutupan tersebut. Puluhan ribu penerbangan tertunda sejak penutupan dimulai, sementara kekurangan staf TSA juga menyebabkan kepadatan di bandara-bandara besar," tuturnya.Sementara dari dalam negeri, Pemerintah berencana mengajukan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Redenominasi Rupiah. Usulan ini tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.70/2025 mengenai Rencana Strategis Kementerian Keuangan 2025–2029.Kementerian Keuangan menargetkan pembahasan RUU ini dapat selesai pada tahun 2026, dengan empat tujuan utama yaitu Meningkatkan efisiensi ekonomi dan daya saing nasional; Menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi; Menstabilkan nilai rupiah serta melindungi JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Jumat, 7 November 2025 diprediksi akan bergerak melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).Untuk diketahui mengutip Bloomberg, pada hari Kamis, 6 November, Kurs rupiah spot ditutup melemah 0,05 persen ke level Rp16.717 per dolar AS. Sementara itu, kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup turun 0,02 persen di level harga Rp16.729 per dolar AS.Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi menjelaskan, pelemahan rupiah dipengaruhi oleh meningkatnya spekulasi bahwa Federal Reserve (The Fed) kemungkinan tidak akan memangkas suku bunga pada Desember mendatang. Hal ini muncul setelah Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan bahwa keputusan pemangkasan suku bunga belum bisa dipastikan."Data ekonomi swasta yang kuat juga menopang dolar, karena data ketenagakerjaan nonpertanian ADP menunjukkan angka yang lebih tinggi dari perkiraan untuk bulan Oktober, menandakan bahwa pasar tenaga kerja AS tetap kuat. Data indeks manajer pembelian juga menunjukkan aktivitas bisnis AS tetap kuat," ujarnya dalam keterangannya, dikutip Kamis, 6 November. Dia  menambahkan pelaku pasar kini lebih menyoroti data ekonomi swasta untuk mencari petunjuk arah ekonomi AS, terutama karena penutupan pemerintahan yang telah berlangsung selama 36 hari menyebabkan penundaan rilis data resmi.Menurut dia, kuatnya data ekonomi pada Rabu membuat pelaku pasar menurunkan ekspektasi terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga pada Desember. Berdasarkan CME FedWatch, peluang pemangkasan 25 basis poin turun menjadi 59,3 persen dari sebelumnya 70,3 persen.Dari sisi lain, Ibrahim menyampaikan Departemen Perhubungan AS mengumumkan rencana untuk mengurangi 10 persen penerbangan di 40 bandara besar mulai Jumat. Kebijakan ini diambil karena kekhawatiran terkait keselamatan penerbangan akibat kekurangan pengontrol lalu lintas udara.Adapun rencana tersebut muncul di tengah berlanjutnya penutupan pemerintahan AS yang kini memasuki hari ke-36 dan mengganggu sejumlah layanan publik. "Sekitar 13.000 pengontrol lalu lintas udara dan 50.000 agen keamanan transportasi telah bekerja tanpa bayaran akibat penutupan tersebut. Puluhan ribu penerbangan tertunda sejak penutupan dimulai, sementara kekurangan staf TSA juga menyebabkan kepadatan di bandara-bandara besar," tuturnya.Sementara dari dalam negeri, Pemerintah berencana mengajukan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Redenominasi Rupiah. Usulan ini tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.70/2025 mengenai Rencana Strategis Kementerian Keuangan 2025–2029.Kementerian Keuangan menargetkan pembahasan RUU ini dapat selesai pada tahun 2026, dengan empat tujuan utama yaitu Meningkatkan efisiensi ekonomi dan daya saing nasional; Menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi; Menstabilkan nilai rupiah serta melindungi daya beli masyarakat; dan Meningkatkan kredibilitas mata uang rupiah."Isu redenominasi rupiah sejatinya bukan hal baru.Pada tahun 2023 lalu misalnya, pemerintah mengemukakan redenominasi rupiah dinilai belum bisa diterapkan dalam waktu dekat, terutama di tengah perekonomian saat ini yang belum stabil," ucapnya.Untuk diketahui, rencana penyederhanaan rupiah sebenarnya sudah tercantum dalam PMK No.77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kemenkeu 2020–2024, di mana dijelaskan konsep pengurangan tiga angka nol di belakang nominal, misalnya Rp1.000 menjadi Rp1.Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah pada perdagangan Jumat, 7 November 2025 dalam rentang harga Rp16.700 - Rp16.750 per dolar AS.