Presiden AS Donald Trump. (Wikimedia Commons/The White House/Daniel Torok)JAKARTA - Presiden Donald Trump yakin Amerika Serikat, Rusia dan Tiongkok dapat menyepakati pengurangan senjata nuklir."Saya pikir hal seperti itu bisa terjadi, denuklirisasi," ujarnya dalam pertemuan dengan para pemimpin lima negara Asia Tengah di Gedung Putih, mengomentari kemungkinan AS, Rusia dan China dapat mengurangi senjata nuklir, dikutip dari TASS 7 November."Saya pikir denuklirisasi akan menjadi hal yang hebat. Saya telah berbicara dengan Presiden Xi tentang hal itu, dan semua orang ingin menghabiskan semua uang itu untuk hal-hal lain, hal-hal yang dapat bermanfaat bagi rakyat saat ini," tegas Pemimpin AS tersebut."Doktrin saya adalah denuklirisasi, karena kita memiliki cukup (senjata) nuklir," tandas Presiden Trump.Diberitakan sebelumnya, Presiden Trump mengatakan dirinya mungkin akan menyusun rencana denuklirisasi dengan China dan Rusia, tanpa memberikan detail lebih lanjut."Kami telah merombak nuklir kami - kami adalah kekuatan nuklir nomor satu, yang sayangnya saya akui, karena ini sangat mengerikan," kata Trump dalam pidatonya di Forum Bisnis Amerika di Miami dilansir Reuters."Rusia kedua. China jauh di urutan ketiga, tapi mereka akan menyusul kita dalam empat atau lima tahun," kata Trump."Kita mungkin sedang menyusun rencana denuklirisasi, kita bertiga. Kita lihat saja nanti apakah itu berhasil,” sambung Trump.China sebelumnya menyatakan permintaan Presiden AS Donald Trump untuk perundingan pelucutan senjata nuklir bersama AS dan Rusia tidak masuk akal dan tidak realistis.Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, menegaskan hal ini merespons pernyataan Trump yang mengaku sudah membahas pengendalian senjata nuklir dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan ingin China juga terlibat."Kekuatan nuklir China dan Amerika Serikat sama sekali tidak setara, dan lingkungan keamanan strategis serta kebijakan nuklir kedua negara sangat berbeda," kata Guo.Tiongkok menerapkan kebijakan tidak menggunakan senjata nuklir terlebih dahulu dan strategi nuklir untuk membela diri.Beijing ditegaskan Guoo tidak akan terlibat dalam perlombaan senjata dengan negara lain mana pun."Negara-negara dengan persenjataan nuklir terbesar harus sungguh-sungguh memenuhi tanggung jawab prioritas khusus mereka untuk pelucutan senjata nuklir," kata Guo.