Corporate Communication MDKA Tom Malik. (Aris Nurjani/VOI)BANYUWANGI - PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) melalui anak usahanya, PT Bumi Suksesindo (BSI), yang mengelola Tambang Emas Tujuh Bukit di Kabupaten Banyuwangi, menargetkan produksi emas sepanjang tahun 2025 mencapai 100.000 hingga 110.000 ons."Tahun ini kita target produksi 100-110 ribu ounce. Dari produksi sejauh ini kita on track untuk itu," ujar Corporate Communication MDKA Tom Malik, dalam Mine Tour & Media Workshop, Jumat, 7 November. Adapun, produksi emas tersebut dicapai dengan biaya tunai (cash cost) sekitar 1.000 dolar AS hingga 1.100 dolar AS per ons. Selain itu, produksi dari Tambang Emas Tujuh Bukit di Banyuwangi telah berhasil mencetak pencapaian produksi mencapai 50.624 ons pada semester I 2025.Saat ini, PT Bumi Suksesindo mengoperasikan area tambang seluas 992 hektare dari total wilayah konsesi 4.998 hektare, berdasarkan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi dan Produksi yang diterbitkan pada tahun 2012. Lokasi tambang berada di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, dalam kawasan hutan produksi.Tom menambahkan cadangan Tambang Tembaga Tujuh Bukit memiliki potensi umur operasi hingga 30 tahun."Kalau tambang terbuka, tambang emas di Tujuh Bukit itu masih bisa menambang sampai 2030," jelasnya. Meski demikian, Tom mengaku pihaknya belum dapat menetapkan target produksi emas untuk tahun 2026. "Jadi walaupun kita belum mengeluarkan target untuk 2026, biasanya di akhir tahun, awal tahun kita keluar targetnya," tuturnya. Terkait rencana pembangunan smelter atau kerja sama pengembangan tambang, Tom menyampaikan bahwa hal tersebut masih dalam tahap pembahasan internal."Investasi untuk pengembangan tambangnya sendiri juga tidak sedikit ya. Jadi memang itu mungkin manajemen yang akan melihat apakah itu ada kerjasama, apakah membangun sendiri belum ditentukan. Saat ini belum ada," imbuhnya. Lebih lanjut, Tom menjelaskan bahwa PT Merdeka Copper Gold Tbk masih memiliki sejumlah proyek besar yang sedang berjalan, termasuk Proyek Tambang Emas Tujuh Bukit Bawah Tanah dan Proyek Pani Gold Resource."Tapi Merdeka kan punya proyek-proyek besar yang masih berjalan, jadi pastinya akan ada aksi korporasi untuk mengembangkan proyek-proyek. Termasuk yang 7 Bukit Bawah Tanah ini," jelasnya. "7 Bukit Cooper, Pani Merdeka Gold Resource itu kan yang akan mulai berjalan adalah fase pertama. 2026 mulai produksi emas. Fase pertama itu menggunakan metode heap leach. Nantinya ada fase berikutnya yang menggunakan metode carbon in leach. Jadi itu akan ada investasi lagi di situ," tambahnya.