Sama-Sama Memengaruhi Ketajaman Penglihatan, Ini 8 Perbedaan Mata Minus dan Plus

Wait 5 sec.

Ilustrasi tes mata untuk mendeteksi gangguan mata minus dan plus (Pixabay/Newarta) YOGYAKARTA – Gangguan mata minus (myopia/rabun jauh) dan penyakit mata plus (hipermetropia/rabun jauh) merupakan kelainan refraksi mata yang paling sering terjadi. Baik myopia ataupun hipermetropia, keduanya sama-sama-sama memengaruhi ketajaman penglihatan, namun memiliki penyebab, gejala, dan metode penanganan yang berbeda. Memahami perbedaan mata minus dan plus sangat penting untuk membantu diagnosis dini, menentukan perawatan yang tepat, serta mengelola kondisi secara efektif.Artikel ini membahas perbedaan antara mata minus dan plus secara lebih mendalam, serta mengulas secara singkat gejala dan penyebabnya. Yuk simak informasi selengkapnya di di bawah ini.Perbedaan Mata Minus dan Plus Dikutip dari laman Centre for Sight, berikut perbedaan mata minus dan plus yang perlu Anda ketauhui:Perbedaan dari Segi PenglihatanMyopia (mata minus): Penglihatan dekat tampak jelas, tetapi objek yang jauh terlihat buram.Hipermetropi (mata plus): Penglihatan jauh terlihat jelas, sementara objek dekat tampak kabur.Perbedaan Titik Fokus CahayaMyopia: Cahaya difokuskan di depan retina, sehingga gambar dari jarak jauh tampak tidak jelas.Hipermetropi: Cahaya difokuskan di belakang retina, menyebabkan kesulitan melihat benda dekat.Bentuk Bola MataMata minus: Bola mata lebih memanjang dari normal.Mata plus: Bola mata lebih pendek dari ukuran ideal.Bentuk KorneaRabun jauh: Kornea memiliki lengkungan yang lebih curam, sehingga cahaya terlalu cepat difokuskan.Rabun dekat: Kornea lebih datar, membuat cahaya difokuskan terlalu jauh di belakang retina.Gejala yang DirasakanMyopia: Kesulitan melihat benda jauh, sering menyipitkan mata, mata cepat lelah, dan sakit kepala.Hipermetropia: Sulit membaca atau melihat benda dekat, mata terasa tegang, serta muncul sakit kepala saat beraktivitas visual lama.Jenis Lensa yang DigunakanRabun jauh: Diperbaiki dengan lensa cekung (lensa minus) untuk membantu memfokuskan cahaya ke retina.Rabun dekat: Menggunakan lensa cembung (lensa plus) untuk menggeser titik fokus cahaya ke posisi yang tepat di retina.Usia Munculnya GangguanMyopia: Umumnya muncul sejak masa kanak-kanak atau remaja dan dapat berkembang cepat.Hipermetropia: Bisa terjadi sejak lahir atau muncul dan memburuk seiring bertambahnya usia.Perkembangan KondisiMyopia: Cenderung memburuk seiring pertumbuhan anak, terutama jika sering beraktivitas dekat seperti membaca atau menatap layar.Hipermetropia: Biasanya stabil, namun dapat memburuk karena faktor usia atau penurunan elastisitas lensa mata.Gejala Mata Minus dan Plus Masih dari sumber yang sama, seseorang yang mengalami mata minus alias rabun jauh biasanya merasakan:Penglihatan buram saat melihat objek yang jauh, seperti rambu jalan atau papan tulis.Sering menyipitkan mata untuk memperjelas penglihatan.Mata terasa lelah dan sakit kepala setelah fokus pada objek jauh dalam waktu lama.Pada kasus mata plus atau rabun dekat, gejala yang muncul pada penderita dapat berupa:Penglihatan buram saat membaca atau menggunakan perangkat digital.Ketegangan pada mata, terutama saat melakukan aktivitas jarak dekat dalam waktu lama.Sakit kepala, khususnya di area dahi.Penyebab Mata Minus dan Plus Penyebab utama rabun jauh dan rabun dekat berkaitan dengan struktur anatomi mata.Myopia atau gangguan mata minus terjadi ketika bola mata terlalu memanjang atau kornea memiliki kelengkungan berlebih. Kondisi ini menyebabkan cahaya terfokus di depan retina, bukan tepat di atasnya.Faktor-faktor yang jadi penyebabnya meliputi:Genetik: Faktor keturunan berperan besar; anak dari orang tua yang menderita miopia memiliki risiko lebih tinggi mengalami kondisi serupa.Gaya Hidup: Aktivitas jarak dekat yang berlebihan, seperti membaca atau terlalu lama menatap layar, dapat mempercepat timbulnya miopia.Kurangnya Waktu di Luar Ruangan: Minimnya paparan cahaya alami saat masa kanak-kanak dikaitkan dengan peningkatan risiko miopia.Sementara penyakit mata plus umumnya berkaitan dengan ketidakseimbangan bentuk atau ukuran mata, seperti:Perbedaan Anatomi: Bola mata yang lebih pendek dari rata-rata atau kornea yang terlalu datar dapat menyebabkan hipermetropia.Genetik: Riwayat keluarga dengan kondisi serupa meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami hipermetropia.Perubahan Akibat Usia: Kemampuan mata untuk berfokus menurun seiring bertambahnya usia, sehingga memperburuk gejala hipermetropia.Demikian informasi tentang perbedaan mata minus dan plus. Dapatkan update berita menarik lainnya hanya di VOI.ID.