Mosul Airport, Irak. (Wikimedia Commons/Prime Minister’s Office)JAKARTA - Bandara Mosul di Irak kembali dibuka untuk penerbangan umum dengan perjalanan pertama ke Baghdad, sejak kota itu dibebaskan dari ISIS.Penerbangan Iraqi Airways menandai kembalinya lalu lintas udara domestik ke Mosul setelah bandara tersebut dibangun kembali. Perdana Menteri Irak Mohammed Shia Al Sudani telah mengadakan upacara pembukaan kembali resmi pada Bulan Juli lalu, setelah penerbangan uji coba pertama pada Bulan Juni.Ini merupakan tonggak terbaru dalam pemulihan Mosul dari kehancuran yang ditinggalkan oleh ISIS, yang menyerbu kota tersebut pada tahun 2014. Beberapa landmark, termasuk Masjid Al Nuri dan menara miringnya, telah dipugar dalam proyek yang didukung UEA dan selesai pada bulan September.Para pejabat Irak berharap penerbangan internasional dari Mosul dapat segera menyusul. "Bandara ini telah sepenuhnya siap dan lengkap dalam semua aspek teknis dan logistik," kata kepala otoritas bandara Hussein Al Zubaidi, dilansir dari The National 7 November."Koordinasi sedang berlangsung dengan Iraqi Airways untuk mengoperasikan penerbangan domestik sesuai jadwal perusahaan, sebagai persiapan peluncuran penerbangan internasional dalam waktu dekat," ujarnya, menurut Kantor Berita Irak.ISIS menyerbu sebagian besar wilayah Irak dan Suriah pada musim panas 2014, mendeklarasikan kekhalifahan dari masjid Mosul yang membentang di kedua negara.Tiga tahun kemudian, pasukan Irak, yang didukung oleh koalisi internasional pimpinan AS, merebut kembali seluruh wilayah yang dikuasai ISIS di seluruh negeri setelah pertempuran sengit yang menewaskan ribuan orang dan menghancurkan sebagian besar wilayah, terutama di Mosul.Bandara tersebut rusak parah. Rekonstruksi dimulai pada tahun 2022, dan sekitar 630.000 penumpang diperkirakan akan menggunakan terminal yang telah direkonstruksi per tahun.Dua belas perusahaan telah mengajukan proposal untuk menjalankan operasional bandara, kata Gubernur Provinsi Nineveh, Abdul Qader Al Dakhil, pada Bulan Agustus. The National melaporkan, para penawar tersebut mencakup perusahaan-perusahaan Emirat, Turki, Inggris, dan Oman. Layanan darat, kargo, dan pengisian bahan bakar disediakan oleh Masil, perusahaan patungan antara Menzies Aviation dan Iraqi Airways.