Keluarga Muhammad Farhan Hamid menangis di RS Polri Kramat Jati, Jumat (7/11/2025). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparanTangis keluarga Muhammad Farhan Hamid dan Reno Syahputra Dewo pecah ketika hadir di RS Polri Kramat Jati untuk mendengar paparan polisi dan pihak RS Polri Kramat Jati mengenai dua kerangka manusia yang ditemukan di lantai 2 Gedung ACC Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat.Terlihat kakak kandung Farhan, Abraham, menangis tersedu saat pihak rumah sakit mengumumkan bahwa satu dari dua kerangka yang ditemukan itu adalah adiknya, Reno. Abraham kemudian ditenangkan oleh beberapa orang dan dibawa keluar dari ruangan sambil dielus punggungnya.Keluarga Muhammad Farhan Hamid menangis di RS Polri Kramat Jati, Jumat (7/11/2025). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparanTangis juga terlihat dari Kakak Sepupu Reno, Dani Aji Nagara. Dia mengaku masih syok mendengar bahwa satu dari dua kerangka itu adalah sepupunya. Adapun mengenai tindak lanjut ke depan, dia mengaku masih akan berdiskusi dengan keluarga."Kita lebih ke arah syok sih. Kita mau ngapain nih habis ini. Kalau untuk janggal kayaknya enggak sih. Tapi kalau seandainya ada upaya ke depannya, ya kita masih mau diskusi dulu dengan keluarga," kata dia.Keluarga Farhan, Dany Aji (kiri) dan Adin memberi tanggapan usai konferensi pers terkait hasil tes DNA temuan dua kerangka di Kwitang yang dilaksanakan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (7/11/2025). Foto: Nasywa Athifah/kumparanSelama ini, Dani mengatakan, pihak keluarga sudah mencari Reno ke berbagai tempat, tapi tak menemukan keberadaan Reno. Ternyata, Reno telah meninggal dunia di sebuah gedung dalam kondisi hangus terbakar dan tertimbun puing."Saya udah nyari ke Kwitang terus ke Mako Brimob, gak ada, kita cari ke rumah sakit sekitar situ macem-macem gak ada," ucap dia.KonstraS mengumumkan 2 orang hilang masih hilang buntut demo rusuh akhir Agustus 2025, yang didapat berdasar laporan keluarga. Foto: Instagram/@kontras_updateHasil tes DNA terhadap dua kerangka manusia yang ditemukan di gedung di Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, akhirnya diumumkan. Dua kerangka itu dipastikan adalah Reno Syahputra Dewo dan Muhammad Farhan Hamid."Dari hasil pemeriksaan bahwa nomor postmortem 0080 cocok dengan antemortem 002 sehingga teridentifikasi sebagai Reno Syahputradewo anak biologi dari Bapak Muhammad Yasin," kata Karo Labdokkes Polri, Brigjen Sumy Hastry Purwanti, di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta, Jumat (7/11).Hastry mengatakan, tim forensi melakukan sejumlah pemeriksaan primer dan sekunder terhadap kerangka jenazah. Untuk Reno, tim memeriksa tulang tengkorak, tulang panggul, gigi, hingga mengambil sampel DNA tulang belakang."Dari hasil pemeriksaan bahwa nomor postmortem 0081 cocok dengan antemortem 001 sehingga teridentifikasi sebagai Muhammad Farhan Hamid," tambah dia.