Prevalensi Mata Kering di Indonesia Capai 41 Persen, Dokter: Banyak Pasien Datang saat Sudah Parah

Wait 5 sec.

Ilustrasi mata kering. (Shutterstcok)JAKARTA - Mata kering merupakan salah satu masalah kesehatan mata yang sering tidak disadari oleh masyarakat. Padahal, berdasarkan data Study of Identify Growth Opportunities: Findings Presentation, prevalensi mata kering mencapai 41 persen untuk area Jabodetabek dan Bandung.Salah satu penyebab utama prevalensi mata kering tinggi tersebut adalah rendahnya tingkat kesadaran masyarakat akan kondisi mata kering. Ini mengakibatkan kondisi mata kering yang tidak tertangani menjadi lebih berat tingkatannya.Masyarakat cenderung mengabaikan perubahan yang terjadi pada mata, yang bisa menjadi gejala awal mata kering. Mulai dari mata terasa sepet, perih, dan lelah.“Pasien yang datang karena mata kering jumlahnya sangat banyak. Sebagian besar pasien mata kering datang ketika kondisinya sudah cukup parah,” kata Dokter Spesialis Mata dari JEC Eye Hospitals and Clinics, Dr. Eka Octaviani Budiningtyas, SpM, di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, pada Jumat, 7 November 2025.“Mereka tidak sadar bahwa mereka terkena mata kering, padahal gejala awal seperti mata terasa sepet, perih, dan lelah sudah muncul sejak lama,” tambahnya.Jika sudah mengalami gejala tersebut, dianjurkan untuk memeriksakan kesehatan mata ke dokter. Ini untuk mengevaluasi kondisi mata secara keseluruhan, mengetahui penyebab, dan tatalaksana mata kering yang sesuai.Pemeriksaan harus dilakukan karena jenis mata kering berbeda-beda, sehingga tatalaksana mengatasinya juga akan berbeda-beda bagi setiap orang. Adapun cara mengatasi mata kering mulai dari kompres hangat hingga menggunakan artificial tears sebagai pengganti air mata.“Untuk tatalaksana mata kering sendiri beragam, bisa dari kompres hangat, lidhygiene, latihan berkedip, dan juga pemberian artificial tears sebagai pengganti air mata, serta vitamin penunjang seperti omega-3. Pada gejala yang sangat berat, bahkan bisa sampai dilakukan operasi,” jelasnya.Adapun artificial tears yang bisa digunakan untuk mengatasi gejala mata kering, seperti sepet, perih, dan lelah, salah satunya adalah INSTO Dry Eyes. Ini diformulasikan khusus dengan Hydroxypropyl Methylcellulose (HPMC).HPMC merupakan Kandungan bahan aktif ini bahkan diajukan oleh International Council of Ophtalmology (ICO) ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai guideline terapi untuk mengatasi gejala mata kering, karena dapat bekerja sebagai pelumas yang menyerupai air mata dan meringankan iritasi akibat kurangnya produksi air mata.“Rendahnya  kesadaran masyarakat tentang mata kering mendorong kami meluncurkan kampanye ‘Bebas Mata SePeLe’ untuk meningkatkan kesadaran akan gejala mata kering dan pentingnya penanganan mata kering sejak dini,” lanjut Direktur PT Combiphar, Weitarsa Hendarto.