MenPPPA: PBM di SMAN 72 Tetap Lanjut Pekan Depan, Sistemnya Didiskusikan Besok

Wait 5 sec.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi (tengah) tiba di RS Islam Jakarta Cempaka Putih, Sabtu (8/11/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparanMenteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi memastikan proses belajar mengajar (PBM) di SMA Negeri 72, Kelapa Gading, Jakarta Utara, tak akan disetop imbas ledakan yang terjadi pada Jumat (7/11).Namun, metode dan sistem pembelajarannya masih akan dibahas lebih lanjut dalam rapat koordinasi yang digelar besok.“Proses belajar mengajar akan tetap berlanjut, hanya metode dan caranya yang sedang tadi diskusikan baru sesaat. Besok kita akan diskusikan lebih lanjut, seperti apa baiknya sistem pendidikan yang akan dilakukan di hari Senin,” ujar Arifah usai menjenguk siswa korban ledakan di RS Islam Jakarta Cempaka Putih, Sabtu (8/11).Menurut Arifah, semangat para siswa tetap tinggi meski sedang menghadapi masa pemulihan.Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi menjenguk korban ledakan SMA 72 di RS Yarsi, Jakarta pada Sabtu (8/11/2025). Foto: Luthfi Humam/kumparan“Kalau saya lihat, mereka tetap semangat ya. Ketika saya tanya cita-citanya mau jadi apa, mereka menyampaikan dengan semangat luar biasa. Ya, itu lah hebatnya anak-anak sekarang, punya kekuatan yang luar biasa,” katanya.Ia menambahkan, Kementerian PPPA juga akan memastikan adanya pendampingan psikologis bagi seluruh pihak yang terdampak di sekolah, termasuk guru, orang tua, dan siswa lainnya.Bentuk pendampingan ini akan dirumuskan dalam rapat bersama lintas instansi.“Besok kita akan berkoordinasi lebih lanjut, baiknya apa yang kita lakukan untuk anak-anak, untuk keluarga, dan juga untuk guru-guru,” ucap Arifah.Suasana pukul 20.06 WIB usai terjadi ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta, Jumat (7/11/2025). Foto: Abid Raihan/kumparanLedakan di SMA Negeri 72 Kelapa Gading, terjadi pada Jumat (7/11) siang saat ibadah Salat Jumat. Polisi menyebut, terduga pelaku merupakan siswa sekolah tersebut. Dari total 96 korban, 29 orang masih menjalani perawatan di tiga rumah sakit pada hari ini.Polisi masih mendalami motif di balik insiden tersebut dan telah mengamankan sejumlah barang bukti berupa senjata mainan serta serbuk yang diduga bahan peledak dari rumah terduga pelaku.