Gajah bernama Shankar, yang selama ini dikenal sebagai "gajah paling kesepian di dunia". (Foto: X/@RahulSeeker)JAKARTA - Laporan autopsi akhirnya mengungkap misteri kematian seekor gajah bernama Shankar, yang selama ini dikenal sebagai "gajah paling kesepian di dunia" setelah menghabiskan lebih dari dua dekade dalam isolasi di Kebun Binatang Delhi, India. Hasil otopsi memastikan gajah jantan berusia 29 tahun tersebut meninggal akibat infeksi virus langka yang dibawa oleh tikus.Gajah bernama Shankar dipastikan meninggal pada bulan September lalu karena terserang Virus Encephalomyocarditis (EMCV).Dikutip dari The Sun, Sabtu, 11 November, EMCV adalah virus langka yang ditularkan oleh hewan pengerat dan memiliki potensi menginfeksi berbagai jenis hewan, menyebabkan kematian mendadak akibat peradangan parah pada jantung dan otak.Direktur Kebun Binatang Delhi, Dr. Sanjeet Kumar, mengonfirmasi deteksi virus EMCV dari hasil autopsi. Ia menjelaskan bahwa EMCV adalah penyakit akut yang tidak menunjukkan gejala kasat mata pada Shankar sebelum kematian tragisnya."Ini adalah penyakit akut. Ada beberapa kasus yang pernah ditemukan di kebun binatang Eropa dan kebun binatang lain secara global. Umumnya, virus ini menginfeksi babi, namun berbagai jenis hewan kebun binatang dapat terkena, termasuk kucing besar," ungkap Dr. Sanjeet Kumar.Pada hari menjelang kematiannya, dilaporkan bahwa Shankar menolak untuk makan sepanjang hari.Sejarah Isolasi Lebih dari Dua DekadeKisah Shankar menarik perhatian publik karena statusnya sebagai gajah terisolasi. Shankar pertama kali tiba di India pada tahun 1998 sebagai hadiah diplomatik dari Zimbabwe.Namun, pasangannya meninggal tak lama kemudian, yaitu pada tahun 2001. Sejak saat itu, Shankar hidup dalam isolasi selama lebih dari 20 tahun.Seorang mantan pejabat kebun binatang menyatakan bahwa upaya telah dilakukan untuk mengintegrasikan Shankar dengan gajah-gajah Asia lainnya setelah kematian pasangannya, namun upaya tersebut tidak berhasil.