Ilustrasi odol (Foto: Freepik)JAKARTA - Aksi protes dari ribuan buruh dan sejumlah aliansi mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta pada Kamis 28, Agustus 2025 berakhir ricuh. Keributan pun pecah dengan lemparan kayu, batu, botol air mineral, hingga membakar petasan ke arah gedung DPR/MPR.Situasi semakin panas ketika aparat kepolisian menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan. Kepulan gas membuat para demonstran kocar-kacir. Dalam setiap aksi unjuk rasa besar, gas air mata kerap menjadi senjata andalan pihak berwenang untuk mengurai massa.Paparan gas air mata biasanya menimbulkan rasa perih di mata serta meneteskan air mata. Banyak demonstran mencoba mengantisipasi dampaknya dengan mengoleskan pasta gigi di wajah. Namun, apakah metode ini benar-benar bekerja?Penggunaan pasta gigi saat menghadapi tembakan gas air mata sudah cukup dikenal di kalangan demonstran. Mereka percaya, lapisan odol bisa membantu meredam rasa perih yang ditimbulkan gas tersebut.Dra. Ani Setyopratiwi, M.Si., peneliti, dosen, sekaligus pakar Kimia FMIPA UGM, menjelaskan alasan di balik kebiasaan itu. Pasta gigi diyakini masyarakat sebagai pelindung dari paparan gas air mata.Meski begitu, belakangan muncul pemberitaan yang menimbulkan kebingungan publik karena disebut-sebut penggunaan pasta gigi di wajah justru berisiko.Menurut Dra. Ani, interaksi antara kandungan dalam pasta gigi dan komponen gas air mata dapat saling melemahkan. Pasta gigi mengandung emulsi berbentuk gel, sedangkan gas air mata memiliki emulsi berbasis air."Semua pasta gigi khususnya pasta gigi yang baru bisa digunakan karena larutannya masih homogen. Kalau sudah lama dan tercampur air, larutannya cenderung pecah dan berair sehingga emulsinya sudah rusak dan kurang efektif," papar Dra. Ani, dikutip dari laman resmi Fakultas MIPA UGM.Dra. Ani menambahkan, penggunaan pasta gigi sebenarnya bukan satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi rasa perih akibat paparan gas air mata. Menurutnya, ada alternatif yang lebih sederhana dan terjangkau, yakni dengan menggunakan larutan air garam. "Kalau pakai pasta gigi kan mahal, bisa pakai larutan air garam yang disemprotkan di sekitar yang terkena paparan gas air mata sebagai alternatifnya." papar Dra. Ani.Lebih lanjut, Dra. Ani menegaskan bahwa penggunaan pasta gigi relatif aman, kecuali bagi individu dengan kulit sensitif atau alergi tertentu.