Ilustrasi demo (Foto: Freepik/Freepik) JAKARTA - Demonstrasi sering menjadi wadah masyarakat untuk menyuarakan pendapat dan memperjuangkan hak. Namun, suasana panas di lapangan kadang membuat emosi tak terkendali. Ketika emosi memuncak, tujuan utama aksi bisa teralihkan oleh keributan atau tindakan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain.Situasi demonstrasi biasanya dipenuhi tekanan, seperti kerumunan besar, suara keras, perbedaan pendapat, bahkan gesekan dengan aparat atau kelompok lain. Faktor-faktor ini bisa memicu stres, rasa tidak adil, hingga kemarahan kolektif."Emosi, bahkan yang positif sekalipun, jika terlalu intens bisa sulit dikendalikan," ujar psikolog Vicki Botnick, seperti dilansir dari laman Healthline pada Sabtu, 30 Agustus 2025.Itu artinya, marah bukanlah masalah, tapi bagaimana Anda menyalurkannya yang akan menentukan hasilnya. Berikut cara mengatur emosi tak terkontrol saat demonstrasi menurut psikolog Vicki Botnick.1. Sadari Kondisi DiriLangkah pertama adalah mengenali apa yang sebenarnya dirasakan. Apakah marah, kecewa, takut, atau cemas? Dengan menyadari emosi, Anda bisa lebih mudah mengendalikannya.2. Atur PernapasanSaat emosi memuncak, tubuh biasanya ikut tegang. Tarik napas dalam, tahan sebentar, lalu hembuskan perlahan. Ulangi beberapa kali. Cara sederhana ini bisa meredakan amarah seketika dan membuat pikiran lebih jernih.3. Fokus pada TujuanIngat kembali alasan Anda untuk ikut demo. Apakah untuk menuntut keadilan? Memperjuangkan kebijakan? Jangan biarkan emosi sesaat merusak pesan besar yang ingin disampaikan.4. Hindari ProvokasiDalam kerumunan, provokasi mudah sekali terjadi. Jangan terbawa arus jika ada yang mulai bertindak agresif. Menjauh sejenak atau menenangkan diri bisa lebih bermanfaat daripada ikut terjebak.5. Gunakan Ekspresi DamaiAlihkan energi emosional ke hal-hal positif dengan menyanyikan yel-yel, membawa poster, atau berorasi dengan tenang. Ekspresi damai justru membuat pesan lebih kuat dan lebih dihargai publik.6. Beri Jarak Jika Situasi MemanasJika situasi semakin panas, tidak ada salahnya mundur sebentar dari kerumunan. Memberi jarak bisa menurunkan ketegangan emosional sebelum kembali bergabung.