Incheon International Airport. (Wikimedia Commons/Kanchi1979)JAKARTA - Bandara Internasional Incheon di Incheon, Korea Selatan akan meluncurkan jalur imigrasi baru untuk pelancong bisnis asing pada Hari Minggu, yang bertujuan untuk mengurangi waktu tunggu dan meningkatkan kenyamanan.Jalur khusus ini, yang diperuntukkan bagi pelancong asing dengan tujuan investasi atau bisnis di Korea, memungkinkan pemrosesan yang lebih cepat melalui loket pemeriksaan terpisah.Langkah ini, yang diusulkan oleh kelompok lobi bisnis dan perwakilan perusahaan dalam pertemuan bulan Juni dengan Presiden Lee Jae-myung, menanggapi keluhan investor asing sering menunggu rata-rata 24 hingga 35 menit — terkadang hingga 92 menit — di konter imigrasi biasa.Sebagai perbandingan, pelancong domestik biasanya menunggu kurang dari dua menit di kios pemeriksaan otomatis tanpa awak dan sekitar lima menit dengan petugas imigrasi.Sistem baru ini akan dimulai dengan uji coba hingga Desember, sebelum peluncuran resminya.Tergantung pada masukan, layanan ini dapat diperluas ke Bandara Internasional Gimpo di Seoul dan Bandara Internasional Gimhae di Busan. Otoritas bandara juga berencana untuk memperkenalkan pemeriksaan yang sepenuhnya otomatis untuk lebih mengurangi waktu pemrosesan.Layanan ini tersedia bagi wisatawan asing yang direkomendasikan oleh salah satu dari enam organisasi bisnis: Federasi Industri Korea, Kamar Dagang Amerika di Korea, Kamar Dagang Eropa di Korea, Federasi Perusahaan Pasar Menengah Korea, Federasi Perusahaan Korea, dan Asosiasi Perdagangan Internasional Korea."Kami berharap layanan baru ini akan meningkatkan kenyamanan Bandara Incheon bagi para pebisnis asing," jelas Presiden dan CEO Incheon International Airport Corp Lee Hag-jae, melansir The Korea Times 27 Agustus.Sementara itu, Kementerian Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi mengatakan langkah ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk meningkatkan lingkungan bisnis Korea bagi investor asing.Sebelumnya, Bandara Incheon menduduki peringkat tertinggi di dunia untuk kualitas layanan dalam inspeksi lintas batas dan paspor selama 12 tahun berturut-turut, tetapi menghadapi keluhan yang semakin meningkat setelah pandemi COVID-19, seiring dengan pulihnya perjalanan internasional pada tahun 2023.