Arsip foto - PT KAI menyiapkan kereta api khusus bagi petani dan pedagang. ANTARA/HO-Humas KAI/aa. (Humas PT KAI)JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengatakan tahap awal pengoperasian kereta petani dan pedagang diterapkan di rute Merak-Rangkasbitung, Banten, guna mendukung ketahanan pangan, pemerataan ekonomi dan peningkatan produktivitas sektor riil nasional."Tahap awal pengoperasian kereta petani dan pedagang akan diterapkan di wilayah Banten sebagai bentuk dukungan terhadap Program Asta Cita Pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan, pemerataan ekonomi," kata Vice President Public Relations KAI Anne Purba dilansir ANTARA, Senin, 3 NovemberDia mengatakan KAI melalui anak usahanya KAI Commuter tengah menyiapkan konsep pengoperasian kereta tersebut yang merupakan inovasi layanan transportasi berbasis rel, yang dirancang untuk memperlancar distribusi hasil pertanian dan perdagangan lokal.Kereta khusus itu merupakan hasil karya Balai Yasa Surabaya Gubeng, yang pertama kali diperkenalkan kepada publik pada 15 Agustus 2025. Saat itu, menurut dia, kereta petani dan pedagang menjalani uji lintas perdana untuk memastikan aspek keselamatan, keamanan, dan kelayakan operasional sebelum dapat dioperasikan."Inovasi ini menjadi salah satu bukti kemampuan KAI dalam menghadirkan sarana transportasi yang adaptif terhadap kebutuhan masyarakat," kata Anne.Ia mengatakan KAI berkomitmen menghadirkan layanan yang memiliki manfaat sosial dan ekonomi nyata bagi masyarakat. Transportasi berbasis rel berperan penting dalam memperkuat rantai pasok dan mendorong ekonomi daerah.“Melalui KAI Commuter, kami sedang menyiapkan konsep pengoperasian layanan yang akan membantu petani dan pedagang menjangkau pasar dengan lebih mudah, efisien, dan berbiaya terjangkau," ujar Anne.Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten 2023, terdapat 609.226 unit usaha pertanian perorangan di wilayah tersebut. Sebagian petani masih menghadapi kendala distribusi hasil panen ke pasar, yang berdampak pada rendahnya nilai jual produk.Sehingga kehadiran kereta petani dan pedagang diharapkan dapat menjadi solusi dalam mempercepat mobilitas hasil pertanian dan produk UMKM secara aman dan efisien."Survei terhadap pengguna Commuter Line Merak menunjukkan 81,23 persen penumpang petani dan pedagang mendukung adanya layanan kereta khusus untuk menunjang aktivitas ekonomi mereka," katanya, menjelaskan.Sementara itu, ia mengatakan 6,94 persen penumpang dari Serang mengusulkan penyesuaian waktu keberangkatan pagi antara pukul 07.00 WIB hingga pukul 08.00 WIB agar sesuai dengan waktu pasar tradisional.Anne menegaskan, aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan menjadi perhatian utama dalam pengembangan layanan tersebut.  Karena itu, lanjutnya, KAI melalui KAI Commuter terus berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan guna memastikan kesiapan teknis, operasional, dan keselamatan pelanggan sebelum tahap implementasi dilakukan.Tahap awal pengoperasian Kereta Petani dan Pedagang akan difokuskan di lintas Rangkasbitung Line, dengan pola layanan yang dirancang agar proses bongkar muat hasil pertanian dan barang dagangan dapat dilakukan dengan aman di sejumlah stasiun.Kereta tersebut akan menggunakan jadwal eksisting Commuter Line Merak dengan waktu pemberhentian tambahan di beberapa titik.Sepanjang Januari–September 2025, pengguna Commuter Line di Rangkasbitung Line mencapai 56.825.669 pelanggan, naik 9,9 persen dibanding periode yang sama tahun 2024 sebanyak 51.706.637 pelanggan.Peningkatan itu, menurut dia, menunjukkan besarnya potensi ekonomi masyarakat Banten yang didukung transportasi publik berbasis rel.Ia menerangkan program itu masih dalam tahap persiapan, pihaknya ingin memastikan setiap langkahnya berorientasi pada keselamatan dan kesejahteraan masyarakat."Inovasi ini diharapkan menjadi langkah awal untuk memperkuat ekonomi masyarakat melalui transportasi yang inklusif dan produktif,” kata Anne.