Trump Ancam Serang Nigeria, Umat Kristen dan Muslim Kompak Menolak

Wait 5 sec.

Warga Nigeria dari berbagai macam latar belakang agama. Foto: Temilade Adelaja/REUTERSRakyat Nigeria dari berbagai latar belakang agama menolak ancaman intervensi militer yang dilontarkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Menurut Trump, serangan ke Nigeria diluncurkan akibat isu pembantaian umat Kristen.Trump tidak pernah melampirkan bukti terkait dugaan genosida terhadap umat Kristen di negara berpenduduk terbesar di Afrika itu. Presiden Nigeria Bola Tinubu menegaskan bahwa toleransi beragama merupakan bagian dari identitas kolektif bangsa Nigeria.Presiden AS Donald Trump. Foto: Evelyn Hockstein/REUTERSKendati demikian, pada akhir pekan lalu Trump justru mengungkap bahwa serangan ke Nigeria bisa berupa operasi darat maupun udara.Ancaman Trump mendapat respons keras dari komunitas Kristen di Nigeria. Salah satu pemimpin masyarakat di sana menekankan bahwa seluruh umat beragama menjadi target serangan teroris.“Kristen dibunuh. Kami tak bisa membantah fakta bahwa Muslim juga dibunuh,” ujar Danjuma Dickson Auta, pemimpin komunitas Kristen Nigeria, kepada AFP.Pengantin wanita di Nigeria. Foto: KOLA SULAIMON / AFPPernyataan serupa disampaikan oleh perwakilan Muslim di Nigeria. Abubakar Gamandi, yang berasal dari wilayah utara, mengatakan bahwa umat Muslim juga kerap menjadi sasaran kelompok teroris Boko Haram yang beroperasi di sana.“Bahkan mereka yang menyebarkan narasi genosida Kristen tahu bahwa itu tidak benar,” kata Gamandi, yang menjabat sebagai ketua Serikat Nelayan.Nigeria merupakan negara dengan populasi Kristen dan Muslim yang hampir seimbang. Warga Kristen umumnya tinggal di wilayah selatan, sementara wilayah utara menjadi basis Muslim.Sejumlah analis mencatat bahwa kekerasan terhadap warga sipil di Nigeria menimpa kedua kelompok agama tersebut.Lembaga riset ACLED melaporkan terdapat 1.923 serangan terhadap warga sipil di Nigeria tahun ini. Dari jumlah itu, 50 serangan menargetkan umat Kristen.Petugas keamanan menjaga Gubernur Negara Bagian Ondo Rotimi Akeredolu saat mengunjungi para korban serangan bom di gereja Katolik St. Francis, di Owo, Nigeria, 5 Juni 2022. Foto: REUTERS/Stringer“Kelompok pemberontak seperti Boko Haram dan ISIS Afrika Barat sering menampilkan kampanye mereka sebagai anti-Kristen, tetapi pada kenyataannya kekerasan mereka tidak pandang bulu dan menghancurkan seluruh komunitas,” kata Ladd Serwat, analis senior Afrika di ACLED.Serwat juga meluruskan klaim yang menyebut 100 ribu umat Kristen terbunuh di Nigeria sejak 2009. Ia menegaskan bahwa klaim tersebut tidak didukung oleh data yang memadai.“Kekerasan di Nigeria merupakan bagian dari dinamika konflik yang kompleks dan sering kali tumpang tindih — terkait perebutan kekuasaan politik, sengketa tanah, etnisitas, aliran keagamaan, dan banditisme,” ujar Serwat.