Apel siaga banjir Jakarta. VOI/Diah Ayu WardaniJAKARTA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) memulai langkah antisipasi dini menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memimpin langsung apel dan simulasi kesiapsiagaan banjir di Ruang Limpah Sungai Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa, 4 November 2025.Kegiatan ini melibatkan koordinasi lintas unsur pemerintah daerah, TNI, dan Polri untuk mempersiapkan respons cepat terhadap potensi banjir yang diperkirakan berlangsung hingga Februari 2026."Pada hari ini saya bersama Forkopimda dan jajaran, termasuk di dalamnya adalah TNI, Polri, mengadakan apel dan gladi kesiapsiagaan menghadapi banjir yang diperkirakan akan berlangsung pada bulan November sampai dengan Februari tahun 2025-2026," kata Pramono.Prediksi BMKG dan Ancaman LimpasanBerdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), curah hujan di Jakarta akan meningkat signifikan mulai November ini. Pramono menegaskan, persiapan sejak dini krusial agar penanganan tidak terlambat, berkaca pada insiden di masa lalu.Pramono mengingatkan, posisi Jakarta yang dialiri 13 sungai dan berada di dataran rendah membuatnya rentan. Ancaman tidak hanya datang dari curah hujan lokal, tetapi juga limpasan dari kawasan penyangga."Limpasan dari wilayah Bogor, Depok, dan Puncak diperkirakan meningkat signifikan dengan potensi curah hujan di atas 500 mm per bulan. Selain itu, fenomena pasang maksimum air laut yang bertepatan dengan fase bulan purnama dan perige berpotensi menimbulkan banjir rob di kawasan pesisir utara Jakarta," tegasnya.Langkah Teknis: Pengerukan Hingga Modifikasi CuacaPemprov DKI Jakarta telah menyiapkan sejumlah langkah teknis masif untuk memperkuat sistem pengendalian banjir. Di antaranya, telah dilakukan pengerukan di 1.803 titik sungai dan waduk dengan total volume mencapai 721.243 meter kubik.Total 1.187 pompa disiapkan, terdiri dari 560 pompa stasioner di 191 lokasi dan 627 pompa mobile yang tersebar di lima wilayah administrasi.Pemprov Jakarta juga telah melakukan pembangunan tujuh rumah pompa dan pintu air baru difokuskan untuk menghadapi potensi rob di pesisir utara.Nature-Based Solution: Menerapkan pendekatan berbasis alam dalam pembangunan waduk, situ, dan embung.Pohon: Program penebangan dan penopingan pohon berisiko tumbang telah dilakukan terhadap 62.161 pohon hingga awal November.Untuk memperkuat respons di lapangan, Pemprov DKI juga menyiagakan Pasukan Pelangi, tim lintas dinas yang bertugas melakukan pemantauan dan penanganan cepat genangan.Pramono menginstruksikan seluruh jajaran agar memperkuat koordinasi, memastikan semua pompa dan pintu air berfungsi optimal, serta melakukan rencana operasi modifikasi cuaca bersama pemerintah pusat antara tanggal 5 sampai dengan 10 November 2025."Saya dalam kesempatan ini ingin mengingatkan bahwa kesiapsiagaan bukan hanya soal alat dan logistik, tetapi juga komitmen dan kerja kolaboratif," pungkas Gubernur.