Mobil Volkswagen ID. Buzz Long Wheelbase, di acara The BUZZ Point (11-13/3) Foto: dok. Volkswagen IndonesiaChief Operating Officer Volkswagen Indonesia, Edo Januarko Chandra menyambut baik hasil kesepakatan perjanjian dagang antara Indonesia dan Uni Eropa lewat Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA)."Kami menyambut baik adanya IEU-CEPA sebagai langkah penting yang memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Uni Eropa. Sekaligus membuka peluang bagi industri otomotif," urai Edo kepada awak media pekan ini (30/10/2025).Dirinya berharap, kesepakatan blok perdagangan yang mulai berlaku 1 Januari 2027 mendatang itu dapat menciptakan rantai pasok yang lebih efisien dan dan kompetitif. Hal itu, Edo bilang sejalan dengan arah transformasi menuju mobilitas berkelanjutan."Namun, kami masih menunggu perkembangan selanjutnya dari perjanjian ini. Masih terlalu dini untuk menentukan arah baru, karena kami ingin memastikan setiap langkah yang diambil benar-benar selaras dengan visi global dan pasar Indonesia," paparnya.Volkswagen Tiguan AllSpace di GIIAS 2019 Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparanPerihal apakah dampak IEU-CEPA akan berpengaruh pada harga jual mobil baru asal Eropa, terutama Volkswagen yang lebih terjangkau, Edo menambahkan pihaknya tak semata berfokus menawarkan banderol."Kami masih menunggu perkembangan IEU-CEPA. Bagi kami, yang terpenting adalah memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil dapat memberikan manfaat nyata bagi konsumen Indonesia," tegasnya.Belum lama ini, Menko bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama dengan Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Uni Eropa, Maroš Šefčovič resmi menandatangani penyelesaian substansial perundingan IEU-CEPA di Bali.“Hari ini kita menandai tonggak penting hubungan panjang Indonesia–Uni Eropa. Kami menyambut baik kesepakatan substansial atas negosiasi Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dan berterima kasih kepada Bapak Maroš Šefčovič," ucap Airlangga.RI dan Uni Eropa tanda tangani kesepakatan substantif IEU-CEPA. Foto: Dok. Kemenko PerekonomianMulai saat ini hingga masa berlakunya IEU-CEPA, Airlangga akan berfokus pada sektor-sektor prioritas. Selain itu, nantinya kerja sama juga akan mencakup rantai pasok mineral penting, energi terbarukan, inovasi, dan investasi."Perjanjian ini menyangkut 723 juta orang dengan nilai ekonomi 21 triliun euro. Jadi, masih banyak peluang dan masa depan yang bergantung pada blok perdagangan besar ini,” terang Airlangga.Ia juga menuturkan bahwa IEU-CEPA menjadi awal era baru dalam hubungan bilateral antara Indonesia dengan Uni Eropa. Hal ini karena nilai perdagangan Indonesia–Eropa mencapai hampir 30 miliar euro, dengan ekspor Indonesia mencapai 13 miliar euro.Sementara itu, Maroš Šefčovič juga menuturkan dengan nilai perdagangan Indonesia dengan Uni Eropa yang tinggi, IEU-CEPA bisa membuka potensi dari beberapa pasar yang belum terbuka selama ini dan bisa memberi manfaat terhadap kedua belah pihak.“Dengan penghapusan lebih dari 98 persen tarif, pertumbuhan akan terpicu di berbagai sektor: dari minyak sawit, tekstil, dan alas kaki Indonesia, hingga pangan dan otomotif dari Uni Eropa.Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Uni Eropa, Maroš Šefčovič.