Ternyata Bukan di Rahim! Ini Tempat Terjadinya Fertilisasi yang Sebenarnya

Wait 5 sec.

Tempat terjadinya fertilisasi (freepik)YOGYAKARTA - Banyak orang mengira tempat terjadinya fertilisasi adalah di dalam rahim. Padahal, proses pembuahan sel telur oleh sperma terjadi di lokasi yang berbeda dan sangat spesifik.Padahal memahami proses fertilisasi sangat penting, terutama bagi pasangan yang merencanakan kehamilan. agar Anda mengenali sistem reproduksi dengan lebih baik dan akurat.Definisi FertilisasiDilansir dari laman Healthline, fertilisasi adalah proses penyatuan sel sperma dengan sel telur (ovum) yang menghasilkan sel baru yang disebut zigot. Proses ini menandai awal dari kehidupan manusia.Prosesnya terjadi ketika sperma berhasil menembus dan membuahi sel telur, materi genetik dari kedua sel bergabung membentuk embrio. Fertilisasi merupakan tahap krusial dalam sistem reproduksi manusia yang memungkinkan terjadinya kehamilan.Tempat Terjadinya FertilisasiBanyak orang mengira fertilisasi terjadi di rahim atau ovarium, padahal sebenarnya fertilisasi berlangsung di tuba falopi atau saluran telur. Tuba falopi adalah saluran yang menghubungkan ovarium dengan rahim.Fertilisasi terjadi ketika sel sperma berhasil bertemu dengan sel telur di dalam tuba falopi. Setelah pembuahan terjadi, sel yang baru terbentuk ini disebut zigot. Zigot kemudian akan bergerak turun melalui tuba falopi menuju rahim.Baca juga artikel yang membahas Kualitas Sperma yang Bagus, Apa Saja Ciri-cirinya?Lokasi spesifik fertilisasi berada di bagian ampula tuba falopi, yaitu bagian terlebar dari saluran telur. Bukan di rahim seperti yang banyak dipercaya, karena rahim berfungsi sebagai tempat implantasi dan perkembangan janin setelah fertilisasi terjadi.Proses FertilisasiProses fertilisasi dimulai dengan ovulasi, yaitu pelepasan sel telur matang dari salah satu ovarium. Sel telur yang dilepaskan kemudian bergerak menuju tuba falopi.Sementara itu, jutaan sel sperma yang masuk melalui vagina akan melakukan perjalanan melewati serviks dan rahim menuju tuba falopi. Namun hanya sperma yang paling kuat yang berhasil mencapai lokasi sel telur.Ketika sperma bertemu sel telur di ampula tuba falopi, satu sperma akan menembus lapisan luar sel telur. Begitu satu sperma berhasil masuk, sel telur akan membentuk penghalang yang mencegah sperma lain masuk.Setelah sperma dan sel telur menyatu, materi genetik dari keduanya bergabung membentuk zigot. Zigot ini memiliki 46 kromosom lengkap dan mulai membelah diri sambil bergerak menuju rahim untuk proses implantasi.Perjalanan Setelah FertilisasiSetelah fertilisasi terjadi, zigot tidak langsung tinggal di tuba falopi. Zigot akan melakukan perjalanan turun melalui tuba falopi menuju rahim. Perjalanan ini memakan waktu sekitar 3-5 hari.Selama perjalanan, zigot terus membelah diri dan berkembang menjadi struktur yang disebut blastosit. Ketika blastosit tiba di rahim, ia akan menempel dan menanamkan diri ke dinding rahim yang telah menebal. Proses penempelan ini disebut implantasi.Implantasi sendiri menandai dimulainya kehamilan secara medis. Setelah implantasi, blastosit akan terus berkembang menjadi embrio dan akhirnya menjadi janin.Faktor yang Mempengaruhi FertilisasiKeberhasilan fertilisasi sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor penting. Kualitas sperma dan sel telur menjadi faktor utama, dimana sperma harus sehat dan motil, sementara sel telur harus matang sempurna.Selain itu, waktu ovulasi sangat krusial karena sel telur hanya bertahan 12-24 jam setelah dilepaskan. Kesehatan tuba falopi juga penting karena jika tuba tersumbat atau rusak, sperma tidak bisa bertemu sel telur sehingga fertilisasi tidak terjadi.Selain pembahasan mengenai tempat terjadinya fertilisasi​, ikuti artikel-artikel menarik lainnya di  VOI, untuk mendapatkan kabar terupdate jangan lupa follow dan pantau terus semua akun sosial media kami!