Xiaomi siap menaikkan standar daya tahan baterai smartphone lewat seri terbarunya, Redmi Turbo 5. (foto: x @since1795)JAKARTA - Xiaomi tampaknya siap menaikkan standar daya tahan baterai smartphone lewat seri terbarunya, Redmi Turbo 5. Menurut bocoran terbaru dari tipster kenamaan asal China, Digital Chat Station, ponsel ini akan membawa baterai raksasa 9.000mAh yang didukung pengisian cepat 100W—sebuah kombinasi yang bahkan jarang ditemui di kelas flagship sekalipun.Dalam unggahan di Weibo, sumber tersebut menyebut bahwa solusi baterai tunggal berbasis silikon-karbon sudah difinalisasi dan siap diproduksi massal. Teknologi ini memungkinkan peningkatan kepadatan energi tanpa membuat bodi ponsel bertambah tebal, menjadikannya salah satu terobosan paling efisien di dunia smartphone saat ini. Bahkan, beberapa merek dikabarkan tengah menguji baterai 10.000mAh, dan Redmi menjadi yang pertama membawa kapasitas super besar ini ke pasar utama.Media teknologi My Drivers menambahkan, seri Redmi Turbo 5 akan menjadi “yang terpilih” untuk debut dengan baterai 9.000mAh tersebut. Namun, belum jelas model mana yang akan mendapatkannya. Ada laporan yang menyebutkan versi standar akan dibekali baterai 7.500mAh, sementara varian Pro atau Pro Max akan mendapatkan versi 9.000mAh lengkap dengan dukungan wired charging 100W.Selain urusan baterai, performa juga jadi nilai jual utama seri ini. Redmi Turbo 5 standar disebut bakal menjadi salah satu ponsel pertama yang memakai chipset MediaTek Dimensity 8500 berbasis fabrikasi 4nm. Chip tersebut dikabarkan mampu menembus skor AnTuTu di atas 2 juta poin—angka yang biasanya hanya dicapai ponsel kelas flagship. Untuk versi Pro, Redmi dikabarkan akan menggunakan Dimensity 9500e atau bahkan Snapdragon 8 Gen 5 dari Qualcomm.Jika semua bocoran ini akurat, Redmi Turbo 5 berpotensi menjadi smartphone dengan daya tahan baterai terlama di dunia tanpa harus berkompromi pada performa. Seri ini disebut akan dirilis antara Desember 2025 hingga Januari 2026, menandai langkah ambisius Redmi untuk mendefinisikan ulang arti “daya tahan ekstrem” di dunia smartphone.Inovasi ini juga memperlihatkan arah baru industri ponsel China: berlomba bukan lagi soal kamera atau layar, tapi soal siapa yang bisa bertahan hidup paling lama tanpa colokan listrik.