Ilustrasi fenomena Supermoon (pixabay)JAKARTA - Fenomena langit kembali memanjakan para pengamat bintang di seluruh dunia. Pada 5 November 2025, langit malam akan menampilkan supermoon terbesar dan paling terang sepanjang tahun.Pada malam itu, posisi bulan berada sangat dekat dengan Bumi, sehingga tampak lebih besar dan bersinar lebih kuat dibanding bulan purnama biasanya.Dikutip dari Earth Sky, supermoon pada 5 November 2025 merupakan yang terbesar dan paling terang sepanjang tahun. Pada tanggal tersebut, bulan akan berada sekitar 357.000 kilometer dari Bumi, lebih dekat dari jarak rata-rata bulan yang mencapai 384.000 kilometer.Fenomena ini juga menjadi bagian dari parade supermoon yang terjadi berurutan pada Oktober, November, dan Desember 2025. Namun, supermoon 5 November menjadi puncak dari seluruh rangkaian karena jaraknya paling dekat dengan Bumi.Pengamat langit di Indonesia bisa menikmati momen ini setelah matahari terbenam hingga menjelang fajar, terutama jika langit cerah tanpa awan. Saat terbit di ufuk timur, bulan akan tampak sangat besar karena efek ilusi optik di dekat horizon, menjadikannya waktu terbaik untuk diamati atau difoto.Meski terlihat luar biasa, supermoon tidak menimbulkan dampak besar terhadap kehidupan di Bumi. Efek yang paling nyata hanyalah pasang surut air laut yang sedikit lebih tinggi dari biasanya. Namun, peningkatan ini tergolong wajar dan tidak berbahaya.Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan supermoon dapat memicu gempa bumi atau bencana alam. Fenomena ini sepenuhnya alami dan aman untuk dinikmati oleh siapa pun.Fenomena supermoon ini diperkirakan bisa disaksikan di seluruh wilayah Indonesia, tentu jika cuaca mendukung dan langit cukup cerah.Apa Itu Supermoon?Istilah supermoon digunakan untuk menggambarkan peristiwa ketika bulan purnama terjadi bersamaan dengan posisi bulan berada di titik terdekatnya dengan Bumi, yang disebut perigee.Karena jaraknya lebih dekat, bulan terlihat sekitar 14% lebih besar dan hingga 30% lebih terang dari purnama biasa. Orbit bulan mengelilingi Bumi berbentuk elips, bukan lingkaran sempurna.Artinya, jarak antara Bumi dan bulan terus berubah, terkadang lebih dekat (perigee), terkadang lebih jauh (apogee). Saat fase purnama bertepatan dengan perigee, terjadilah supermoon.Walau perbedaan ukuran ini sulit dilihat dengan mata telanjang, cahaya yang lebih terang dan pancaran lembut bulan sering kali menciptakan pemandangan langit yang menakjubkan.Supermoon merupakan hasil dari kombinasi pergerakan orbit bulan dan pengaruh gravitasi Bumi serta Matahari. Dalam satu siklus orbit selama 27 hari, bulan mengalami dua titik penting:Perigee, yaitu jarak terdekat bulan ke Bumi, sekitar 363.000 kilometer.Apogee, jarak terjauh bulan dari Bumi, sekitar 405.000 kilometer.