Menteri Energi AS Chris Wright. (Sumber: The White House)JAKARTA - Uji coba senjata nuklir yang diperintahkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump tidak akan melibatkan ledakan nuklir saat ini, kata Menteri Energi Chris Wright pada Hari Minggu."Saya pikir uji coba yang sedang kita bicarakan saat ini adalah uji coba sistem," kata Wright dalam sebuah wawancara dengan Fox News, melansir Reuters 3 November."Ini bukan ledakan nuklir. Ini yang kita sebut ledakan non-kritis," tandasnya.Uji coba ini melibatkan semua bagian lain dari senjata nuklir untuk memastikannya berfungsi dan dapat memicu ledakan nuklir, kata Wright, yang lembaganya bertanggung jawab untuk menguji coba senjata nuklir AS.Uji coba akan dilakukan pada sistem baru untuk membantu memastikan senjata nuklir pengganti lebih baik daripada yang sebelumnya, ungkap Wright dalam acara "The Sunday Briefing" Fox News.Sebelumnya, jelang pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping di Busan, Korea Selatan, Hari Kamis, Presiden Trump mengatakan Ia memerintahkan militer AS untuk segera memulai Kembali proses uji coba senjata nuklir setelah terhenti selama 33 tahun, langkah yang tampaknya merupakan pesan kepada negara-negara pesaing nuklir, Tiongkok dan Rusia.Ia menegaskan kembali komentarnya pada Hari Jumat, tetapi tidak menjawab secara langsung ketika ditanya apakah hal itu akan mencakup uji coba nuklir bawah tanah seperti yang umum dilakukan selama Perang Dingin.Amerika Serikat melakukan uji coba ledakan nuklir pada tahun 1960-an, 1970-an, dan 1980-an, kata Wright, dan mengumpulkan informasi serta pengukuran detail tentang ledakan tersebut."Dengan sains dan daya komputasi kami, kami dapat mensimulasikan dengan sangat akurat apa yang akan terjadi dalam ledakan nuklir," kata Wright."Sekarang kami mensimulasikan kondisi apa yang menyebabkan hal itu, dan ketika kami mengubah desain bom, apa yang akan dihasilkannya?" tandasnya.