Prediksi IHSG dan Pilihan Saham Hari Ini

Wait 5 sec.

Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi sebesar 1,3 persen dalam sepekan lalu. Di akhir perdagangan, Jumat, 31 Oktober, indeks ditutup melemah 0,25 persen ke 8.163.MNC Sekuritas dalam risetnya menyebut koreksi IHSG dalam sepekan tersebut disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti musim rilis kinerja keuangan emiten dan harga emas dunia yang melemah. Hal ini berdampak pada pergerakan emiten berbasis emas di IHSG.Selain itu, adanya pertemuan Amerika Serikat dengan China di Korea Selatan juga ikut berpengaruh pada gerak pasar saham Tanah Air. Hal ini menjadi sentimen positif yang diperkirakan AS memangkas kenaikan tarif China.Pemangkasan suku bunga acuan oleh bank sentral AS, The Federal Reserve, juga menyumbang sentimen baik bagi pasar saham global dan domestik. Apalagi, pasar menaksir The Fed akan kembali memangkas suku bunga acuannya pada Desember 2025 mendatang.Namun, wacana Morgan Stanley Capital International (MSCI) yang mengusulkan perubahan perhitungan free float saham Indonesia masih menjadi momok bagi IHSG pekan ini.Sementara Phintraco Sekuritas dalam risetnya menambahkan, faktor penutupan perdagangan di akhir bulan dan rebalancing indeks LQ45 juga mempengaruhi pergerakan IHSG minggu ini.Data NBS Manufacturing PMI China yang turun di level 49,0 di Oktober 2025 dari 49,8 di September 2025, yang merupakan level terendah sejak April 2025, turut pula menyumbang sentimen bagi indeks.Secara teknikal, Stochastic RSI dilihat Alrich melanjutkan reversal ke atas di area pivot. Indikator MACD masih berlanjut membentuk histogram negatif, dan IHSG bertahan ditutup di atas MA5 dan MA20."IHSG akan bergerak pada kisaran support 8.000 dan resistance 8.280 hari ini," jelas Phintraco Sekuritas.Investor juga menantikan data manufaktur PMI, neraca perdagangan, dan cadangan devisa Indonesia pekan ini.Dengan berbagai sentimen tersebut, saham pilihan Phintraco Sekuritas hari ini, adalah PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Darma Henwa Tbk (DEWA), PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).