Ilustrasi posisi seks women on top. Foto: Getty ImagesSeks saat hamil sering menjadi pertanyaan besar ketika usia kehamilan sudah memasuki bulan ke-9, atau menjelang waktu melahirkan. Perut yang semakin membesar, napas yang lebih cepat dan terasa pendek, hingga kecemasan menjelang persalinan, semuanya wajar dialami. Namun, bukan berarti Anda dan pasangan harus berhenti menjaga keintiman, Moms. Selama kondisi kehamilan sehat dan dokter tidak melarang, aktivitas seksual masih boleh dilakukan — tentu dengan beberapa penyesuaian demi kenyamanan Anda, ya!Tips Berhubungan Seks yang Aman saat HamilIlustrasi berhubungan seks atau bercinta. Foto: Shutterstock1. Pastikan Kehamilan AmanSebelum berhubungan, perlu dipastikan bahwa kehamilan Anda tidak memiliki komplikasi seperti:Plasenta previaPecah ketubanPerdarahan tanpa sebabKontraksi yang sering dan teraturRisiko persalinan prematurJika dokter atau bidan menyarankan untuk mengurangi atau menghindari aktivitas seksual, ikutilah anjuran tersebut demi keselamatan Anda dan bayi, ya.2. Pilih Posisi yang Tidak Menekan PerutSaat hamil 9 bulan, posisi yang memberi tekanan pada punggung dan perut bisa membuat Anda sulit bernapas atau merasa tidak nyaman. Posisi yang cenderung lebih aman, seperti:Menyamping (spooning)Anda di atas pasangan, sehingga Anda mengatur ritme dan kedalamanDuduk atau setengah duduk, dengan banyak penyangga bantalFokus utamanya adalah kenyamanan dan kontrol pada tubuh Anda, Moms!3. Dengarkan TubuhJika Anda mulai merasakan:Sakit perutNyeri pinggang parahPusing atau sesakKontraksi yang tidak biasaSegera hentikan aktivitas dan istirahat. Pada usia ini, tubuh lebih mudah lelah dan sensitif terhadap tekanan. Jangan ragu untuk bilang “stop dulu ya” kapan pun saat Anda merasa tidak nyaman.4. Jangan Khawatir Berlebihan soal BayiBanyak calon ibu yang cemas bahwa seks saat hamil 9 bulan dapat melukai bayi. Faktanya, bayi tetap terlindungi oleh otot rahim yang kuat, cairan ketuban, dan sumbat lendir di leher rahim. Selama tidak ada kondisi medis tertentu, bayi tidak akan “terganggu” oleh aktivitas seksual orang tuanya. Jadi, Anda boleh fokus pada kebahagiaan dan rasa terhubung dengan suami tanpa cemas!5. Arahkan Fokus ke Keintiman, Bukan PenetrasiJika penetrasi mulai terasa tidak nyaman, Anda bisa memilih bentuk keintiman lain, misalnya:Ciuman dan pelukan lebih lamaSentuhan yang lembutPijatan yang menenangkanKeintiman tanpa penetrasiHubungan seksual yang berkualitas adalah tentang kedekatan dan kasih sayang — bukan hanya satu bentuk aktivitas.6. Hati-hati Jika Ada Tanda PersalinanKarena hormon di tubuh Anda sedang mempersiapkan kelahiran, orgasme kadang dapat memicu kontraksi ringan. Ini normal. Namun, jika kontraksi teratur dan semakin sering, atau terjadi pecah ketuban, segera hubungi dokter atau bidan Anda.