Ilustrasi Emisi Karbon. Foto: ShutterstockBeberapa waktu lalu, Indonesia kembali menempati posisi tinggi dalam daftar negara dengan tingkat deforestasi terbesar di dunia. Di sisi lain, penerimaan pajak dari sektor energi terus meningkat setiap tahunnya. Ironisnya, uang yang mengalir ke kas negara belum sepenuhnya kembali pada alam yang mulai kehabisan napas.Bayangkan jika setiap rupiah pajak yang kita bayarkan bisa tumbuh menjadi pohon. Bukan sekadar angka di laporan keuangan negara, tapi wujud nyata dari kontribusi kita untuk bumi yang kini sedang lelah.Selama ini, pajak sering dianggap hanya sebagai kewajiban finansial—sesuatu yang harus dibayar, bukan karena ingin, tapi karena takut kena sanksi. Padahal, di balik setoran kecil di slip pembayaran itu, tersimpan potensi besar untuk menyembuhkan alam.Ilustrasi Dari Pajak ke Pohon: Ketika Setoran Negara Jadi Napas Bumi(Sumber: Gemini AI, 2025).Melalui kebijakan pajak yang berpihak pada lingkungan, pemerintah sebenarnya punya peluang besar untuk menjadikan pajak sebagai alat pemulihan bumi. Pajak karbon, misalnya, bukan sekadar cara menambah pemasukan negara. Lebih dari itu, ia bisa menjadi dorongan agar industri dan masyarakat lebih bijak dalam mengelola emisi dan konsumsi energi.Sebagai bagian dari generasi muda, saya merasa pajak seharusnya tidak hanya soal patuh pada aturan, tapi juga tentang kepedulian. Bayangkan jika sebagian hasil pajak digunakan untuk menanam pohon di daerah rawan longsor, memperbaiki hutan yang rusak, atau mendanai riset energi bersih. Dari pajak, bisa tumbuh harapan baru bagi bumi yang kini menua terlalu cepat.Tentu, semua itu tidak akan berarti tanpa kesadaran dari kita sendiri. Membayar pajak bukan hanya tanggung jawab warga negara, tapi juga bentuk cinta pada bumi yang memberi kita segalanya. Karena sejatinya, setiap rupiah yang kita setorkan bisa menjadi napas baru bagi alam—asal dikelola dengan niat dan kebijakan yang tepat.Kini, saatnya kita melihat pajak dengan cara yang berbeda. Bukan lagi beban, tapi bentuk cinta yang nyata. Dari pajak, tumbuhlah pohon. Dari kepatuhan, lahirlah kehidupan.