Ilustrasi (Pixabay) YOGYAKARTA – Berapakah volume udara residu yang terdapat dalam paru-paru? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, terlebih dahulu Anda perlu memahami apa itu volume residu dalam paru-paru dan cara mengukurnya.Volume residu diartikan sebagai jumlah udara yang tersisa di dalam paru-paru setelah seseorang menghembuskan napas sekuat mungkin. Volume residu menjadi salah satu komponen yang diukur oleh dokter spesialis paru (pulmonolog) dalam tes fungsi paru untuk menilai seberapa baik kinerja paru-paru.Secara normal, sebagian udara memang perlu tertinggal di paru-paru setelah proses ekshalasi agar kantung udara kecil yang disebut alveolus tempat terjadinya pertukaran oksigen dan karbon dioksida—tetap terbuka setiap saat.Namun, jika volume residu berada di luar kisaran normal, hal tersebut dapat menjadi tanda adanya penyakit paru obstruktif seperti PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik) dan asma, atau penyakit paru restriktif seperti fibrosis paru, dikutip dari VeryWell Health.Bagaimana Cara Mengukur Volume Udara Residu yang Terdapat dalam Paru-Paru? Pengukuran volume residu di paru-paru tidak dapat dilakukan secara langsung, melainkan harus dihitung dengan melibatkan volume dan kapasitas paru-paru lainnya. Tes ini bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak udara yang masih tertinggal di paru-paru setelah seseorang menghembuskan napas secara maksimal.Terdapat beberapa jenis pemeriksaan pernapasan yang digunakan untuk mengukur volume residu, masing-masing dengan metode dan pendekatan yang berbeda. Berikut beberapa cara yang umum dilakukan:Plethysmography Tubuh (Body Plethysmography)Dalam metode ini, pasien diminta bernapas melalui pipa yang terhubung ke alat pengukur khusus di dalam ruang tertutup. Tekanan udara yang dihasilkan dari proses pernapasan tersebut akan digunakan untuk menghitung volume udara dalam paru-paru.Metode Dilusi GasPemeriksaan ini menggunakan gas yang tidak mudah diserap oleh darah, seperti helium atau nitrogen. Pasien menghirup gas tersebut, lalu kadar gas sebelum dan sesudah pernapasan diukur. Dua jenis tes yang termasuk dalam metode ini adalah helium dilution test dan nitrogen washout test.Tes Cuci Nitrogen (Nitrogen Washout Test)Pada tes ini, pasien menghirup udara tanpa nitrogen. Jumlah nitrogen yang dikeluarkan saat bernapas kemudian diukur untuk menentukan volume udara yang tersisa di paru-paru.Tes RebreathingDalam tes ini, pasien bernapas masuk dan keluar ke dalam kantong yang berisi campuran gas tertentu. Perubahan konsentrasi gas selama proses pernapasan digunakan untuk memperkirakan volume residu paru.Tes Radiografik (Pemindaian Paru)Metode ini memanfaatkan teknologi pencitraan, seperti CT scan atau MRI, untuk melihat dan menghitung volume udara yang tertinggal di paru-paru setelah ekshalasi maksimal.Berapakah Volume Udara Residu yang Terdapat dalam Paru-Paru? Nilai rata-rata volume residu pada manusia dewasa berkisar antara 1 hingga 1,2 liter, atau sekitar 20-25 ml per kg berat badan pada orang dewasa. Volume ini adalah jumlah udara yang tersisa di paru-paru setelah mengeluarkan napas sekuat-kuatnya dan tidak dapat dikeluarkan lagi, dikutip dari laman National Library and Medicine (NCBI) Meski begitu, angka ini tidak bersifat mutlak. Variasi bisa terjadi tergantung pada beberapa faktor, seperti:Usia: Semakin tua seseorang, biasanya volume residu meningkat karena elastisitas paru menurun.Jenis kelamin: Pria umumnya memiliki volume residu lebih besar dibanding wanita.Tinggi dan berat badan: Orang dengan tubuh lebih besar cenderung memiliki kapasitas paru yang lebih tinggi.Tingkat kebugaran: Atlet atau individu yang sering berolahraga biasanya memiliki fungsi paru lebih efisien.Demikian informasi tentang berapakah volume udara residu yang terdapat dalam paru-paru. Semoga informasi di atas bisa menambah wawasan pembaca. Untuk mendapatkan update berita menarik lainnya, baca terus VOI.ID.